Gol Vietnam terjadi pada kondisi Nguyen berhadapan secara "face to face" dengan penjaga gawang kita. Jadi, bolanya tak melewati hadangan pemain Garuda. Bahkan langsung masuk gawang tak terjaga.
Gol kedua para nguyen lebih mudah lagi. Diarea terlarang pertahanan Garuda cuma ada tiga pemain dan empat dengan penjaga gawang. Sementara jumlah para Nguyen ada tiga. Sama seperti gol pertama, bola yang masuk gawang tak melewati hadangan pemain bertahan Garuda. Tapi langsung meluncur masuk ke gawang tanpa ada hambatan sedikitpun.
Sebaliknya, gol kedua Indonesia tercipta lebih sulit lagi dibanding yang pertama. Dimulai dari tendangan pojok. Di area terlarang pertahanan Vietnam ada sekitar delapan Nguyen dan sembilan dengan penjaga gawang. Pemain Garuda cuma ada empat. Tendangan pojok dilakukan oleh Zanadin Fariz. Lalu disambut sundulan kepala oleh Muhammad Ferarri yang tak bisa ditepis oleh kiper Vietnam.
Gol ketiga Indonesia, meskipun masuk ke gawang Vietnam tanpa hambatan kiper, cuma tahapannya melewati proses yang sulit. Sama seperti gol pertama, pertahanan Vietnam sedang dalam kondisi ketat dijaga oleh lima Nguyen. Pemain kita cuma ada tiga. Lalu Niko dari luar kotak terlarang datang melakukan tusukan lewat sebelah kanan, masuk ke sebelah kiri area Vietnam.
Niko lalu memberi umpan terobosan kepada Rabbani Tasnim yang berada agak jauh di sebelah kanan penjaga gawang Vietnam. Para Nguyen tak bisa mengantisipasi terobosan itu. Maka dengan mudahnya Rabbani sentuh sedikit saja bola itu pakai kaki kanan. Dan tanpa kesulitan, gol ketiga Indonesia tercipta ke gawang para Nguyen. Luar biasa bukan.
Kali ini pelatih Shin Taeyong patut bangga sekaligus gembira. Selain sukses melewati ujian di ajang kualifikasi piala Asia U20, juga berhasil pecah telor kebuntuan bisa menang lawan para Nguyen. Dibalik beberapa keraguan terhadap dirinya, lambat laun juru taktik asal film drakor itu sedikit demi sedikit dapat memberikan bukti. Semoga kiprah Shin bisa menjadi inspirasi bagi para pelatih olahraga lain di tanah air.
Memang kali ini belum bisa juara. Tapi melihat peningkatan kualitas mental dan skil individu anak-anak serta taktik strategi yang diterapkan, besar harapan kedepan pelatih Shin mampu membuat Garuda juara di berbagai turnamen. Baik level Asia, syukur-syukur hingga level dunia. Ingat, dalam sepakbola, sesuatu yang tak mungkin bisa saja terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H