Alhamdulilah, Tim Garuda Indonesia U 20 lolos otomatis ke kualifikasi piala Asia 2023 Uzbekistan. Lolos otomatis, karena Indonesia juara group. Andai kalah dan hanya sebagai runner up, masih harus menunggu hasil pertandingan tim lain. Dan situasi ini yang sekarang dihadapi oleh Vietnam. Selamat untuk Tim Garuda dan terima kasih kepada Shin Tae Yong.
Selain bersyukur, kali ini kita patut bangga. Karena berhasil mengalahkan tim yang sebelumnya kita tak pernah menang. Empat kali menghadapi Vietnam, kita seri dua kali dan kalah dua kali. Meskipun secara rekor pertemuan masih unggul, tapi untuk kali ini, tim yang mayoritas namanya Nguyen itu keok dicengkram oleh Garuda.
Ya benar. Coba anda amati nama-nama para pemain Vietnam. Sederet nama Nguyen mendominasi. Kita tak perlu heran. Karena nama ini sangat beken dan di gandrungi oleh orang-orang Vietnam. Bandingannya, sama dengan John atau Smith di Amerika. Kalau di Jawa, ada Bambang, Joko dan Agus.
Tak bisa dipungkiri, kualitas permainan para Nguyen memang seimbang dengan Tim Garuda Indonesia. Tidak seperti saat menghadapi Timor Leste dan Hongkong kemarin, tanding sama Nguyen butuh perjuangan keras. Itupun kita nyaris kalah, setelah unggul lebih dulu 1-0, namun kemudian dibalas dua gol hingga kedudukan jadi 1-2 untuk kemenangan Nguyen.
Dengan kondisi demikian, untuk bisa menang tak ada jalan lain bagi Tim Garuda kecuali main ngotot atau ngeyel. Sebab kalau tidak demikian, para Nguyen sulit ditundukkan. Mereka punya kualitas seimbang di tiap lini. Serangannya bagus. Pertahanannya juga kuat. Stamina dan tenaga juga mumpuni. Para Nguyen tak bisa dianggap remeh.
Tapi Tim Garuda tak kalah bagus. Skil individu Marselino dan kawan-kawan mampu mengimbangi para Nguyen. Beberapa kali terlihat, Tim Garuda sukses duel gocekan lawan mereka. Beberapa kali juga berhasil melakukan intersep saat para Nguyen hendak melakukan umpan ketika melakukan serangan.
Selain itu, tingkat kepatuhan anak-anak Garuda terhadap taktik, strategi dan instruksi pelatih Shin patut di apresiasi. Meskipun terdapat kesalahan dengan bobolnya gawang hingga dua gol, tapi itu bukan semata karena keteledoran anak-anak Garuda. Melainkan kualitas serangan para Nguyen memang tajam menusuk. Ingat, mereka bukan tim kaleng-kaleng macam Timor Leste atau Hongkong.
Meski demikian, dari lima gol yang terjadi pada pertandingan itu, dua Vietnam dan tiga punya kita, yang diciptakan oleh anak-anak Garuda saya kira lebih berbobot. Selain dikreasi lewat serangan tersusun rapi dan target operan yang jelas, tingkat kesulitan yang dihadapi sebelum gol tercipta lebih kompleks punya Tim Garuda.
Coba kita simak gol per gol dimulai dari yang diciptakan oleh Marselino. Saat itu, lini pertahanan para Nguyen dalam kondisi ketat. Ada sekitar lima dan enam dengan penjaga gawang di area kotak terlarang sedang menghadang pemain kita. Sementara jumlah anak-anak Garuda cuma dua. Lalu Marselino yang ada diluar kotak terlarang, melepaskan tendangan roket yang berbuah gol.
Lalu mari kita banding dengan gol pertama para Nguyen. Ketika itu jumlah pemain bertahan Garuda juga ada lima. Cuma, mereka ini menghadapi tiga pemain Vietnam. Gol yang terciptapun bukan seperti Marselino, yang menendang bola dari luar kotak pinalti melewati hadangan lima orang Nguyen.Â