Kedua, ada kepastian secara finansial sebab diberikan secara rutin tiap bulan.Â
Ketiga, jangka waktunya lama atau untuk seterusnya hingga mencapai batas sesuai regulasi.Â
Keempat, mengikuti aturan kenaikan gaji ASN aktif.Â
Kelima, juga mendapat tunjangan gaji ketigabelas. Adapun kelemahan skema ini adalah, dana yang diberikan lebih kecil dibanding saat masih aktif.
Sekarang mari kita tengok jika menggunakan skema Fully Funded. Skema ini merupakan sistem pembayaran pensiun yang dilakukan secara patungan antara ASN dengan pemerintah selaku pemberi kerja.Â
Hanya saja, meskipun patungan, dana iuran yang dipotong dari gaji bulanan lebih besar dibanding " bantuan" dari APBN. Sementara untuk Pay As You Go, makin lama uang pemerintah justru banyak tersedot.
Keuntungan dari skema ini adalah, pertama, tidak membebani keuangan negara. Kedua, yang diterima oleh pensiunan sangat besar. Ketiga, pensiunan punya modal untuk buka usaha baru setelah masuk usia pensiun. Adapun kelemahannya adalah, pertama, iuran bulanan agak berat karena dihitung dari take home pay. Kedua, hanya satu kali untuk selamanya.
Pay As You Go cocok bagi pensiunan yang tidak ingin ribet. Begitu tak aktif sebagai PNS, sudah tak ada lagi niat melakukan aktifitas berat-berat. Maunya rileks main sama cucu atau kegiatan santai lainnya.Â
Sementara itu, Fully Funded sangat pas jika pensiunan adalah seorang kreatif yang senang menekuni dunia usaha. Uang pensiun yang jumlahnya ratusan juta bahkan hingga milyard-tan itu, bisa berkembang lebih besar lagi.
Didaerah saya, para pensiunan banyak aktif dibidang pertanian. Usaha ini ditekuni bahkan hingga jauh sebelum masuk masa pensiun. Caranya, kelebihan gaji dikumpulkan sedikit demi sedikit. Lalu mencari tawaran sewa tanah garapan.Â
Jika sudah dapat, biasanya ditanami padi atau komoditas lain. Sementara waktu cari buruh untuk ngurus. Dan sekali tempo, jika kelar kerjaan atau lagi liburan, baru tengok sendiri ke sawah.