Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Strategi Petinju Floyd Mayweather Jr. Menyulitkan Garuda U-16

11 Agustus 2022   09:35 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:53 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiper U-16 Indonesia, Foto Dok. Kompas.com/Mochamad Sadheli

Sepakan bola ke tiang jauh gawang Myanmar oleh Afrizal pada menit 57 juga terlalu tinggi. Kesempatan sebenarnya datang pada menit ke 64 saat pemain Myanmar melakukan pelanggaran. Indonesia mendapat tendangan bebas. Cuma masih bisa ditangkap oleh penjaga gawang Myanmar.

Akhirnya, pada menit 68 Malaikat keberuntungan meninggalkan Myanmar. Mungkin karena sudah bosan dan kesal melihat pemain U-16 lawan Indonesia itu bersikap lebay. 

Ya benar, sepanjang babak kedua mereka suka mengulur-ulur waktu. Dengan cara memanfaatkan pelanggaran yang dilakukan Tim Garuda. Untuk bangkit dari pelangaran, mereka melakukan drama lebih dulu. Mengerang dan "tiduran" seakan-akan sakit parah. Dan itu sering terjadi. Bukan hanya sekali dua kali.

Wasit akhirnya paham juga atas apa yang dirasakan Malaikat keberuntungan itu. Mungkin dua makhluk beda alam ini saling berbisik soal jengkelnya terhadap para pemain Myanmar. 

Berikutnya, sikap lebay para pemain Myanmar itu dibiarkan. Meskipun ada yang terkapar, wasit tak meniup peluit. Tapi lebih memilih meneruskan pertandingan. 

Akhirnya, situasi terbalik. Malaikat keberuntungan pindah berpihak ke Indonesia. Pada menit 68, ada satu pemain Myanmar tak sengaja melakukan handsball sedikit diluar kotak penalti.

Indonesia dapat hadiah tendangan bebas. Afrizal jadi eksekutor. Pemain ini mengarahkan bola ke pojok kanan atas gawang Myanmar. Berhubung tubuh penjaga gawang Myanmar terlalu pendek untuk ukuran postur ideal sebagai kiper, sepakan itu gagal di tepis. Bola meluncur deras ke gawang Myanmar. Tepat pada menit ke-69, kedudukan berubah jadi 1-1.

Selanjutnya, jalannya pertandingan tidak banyak berubah. Sama seperti sebelumnya. Hingga wasit meniup peluit tanda babak kedua berakhir, kedudukan sama 1-1 untuk kedua tim. Karena merupakan babak semifinal, pemenang harus ditentukan lewat adu penalti. 

Sebagaimana kita tahu bersama, U-16 Indonesia menang lewat babak ini. Penjaga gawan Indonesia Andrika Fathir Rachman jadi pahlawan. Anak remaja ini sukses menepis satu tendangan pinalti Myanmar. 

U-16 Indonesia sukses menang 5-4. Di Final, Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam Jumat besok. Semoga beberapa kelemahan diatas mampu diatasi. Dan Indonesia juara. Bravo Tim Garuda U-16.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun