Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Strategi Petinju Floyd Mayweather Jr. Menyulitkan Garuda U-16

11 Agustus 2022   09:35 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:53 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiper U-16 Indonesia, Foto Dok. Kompas.com/Mochamad Sadheli

Petaka bagi Indonesia justru datang pada momen ke-4, menit ke 43. Lagi-lagi bukan karena serangan balik tertata rapi, hanya sekedar memanfaatkan kelemahan lini belakang, gawang Indonesia berhasil dijebol. Kedudukan 1-0 bagi keunggulan anak-anak U-16 Myanmar.

Ketinggalan 1 gol. Tim Garuda tambah meningkatkan intensitas serangan. Beberapa kesempatan kembali muncul. Namun lagi-lagi gagal. Baik karena tendangan terlalu jauh atau tinggi, umpan biasa dan pojok tak dimanfaatkan dengan baik, eksekusi bola mati kurang akurat, terlambat kirim bola hingga tendangan terlalu mudah ditangkap penjaga gawang Myanmar. Itu semua menjadi penyebab Indonesia harus puas ketinggalan 1-0 pada babak pertama.

Strategi bertahan ala Mayweather memang cukup menyulitkan Tim Garuda U-16. Tapi itu bukan satu-satunya faktor Indonesia tak bisa cetak gol bahkan kebobolan lebih dulu pada babak pertama. Faktor lain yang perlu dicermati adalah, anak-anak kita kelihatan kurang sabar dan koordinasi lini belakang agak lemah.

Selain itu, Garuda U-16 juga terlalu kesusu, kurang cermat membaca situasi dan minim kreasi. Belum pas benar, sudah dilakukan tembakan. Tapi ketika ada momentum yang tepat, justru masih gocekan otak-atik bola. Sudah tahu beberapa kali pola serangan mentah akibat parkir bis Myanmar, masih juga diulangi lagi. Mestinya mereka cari model lain.

Kiper U-16 Indonesia, Foto Dok. Kompas.com/Mochamad Sadheli
Kiper U-16 Indonesia, Foto Dok. Kompas.com/Mochamad Sadheli

Penjaga gawang Myanmar yang postur tubuhnya tak terlalu tinggi, juga luput dari incaran Indonesia sebagai kelemahan Myanmar. Tahu begitu, mestinya U-16 kita memanfaatkan dengan cara pakai tendangan atas saat shoot on target. Akibat beberapa kelemahan tersebut, lagi-lagi serangan yang meskipun punya intensitas tinggi, masih gagal menjebol gawang Myanmar.

Memasuki babak kedua, tahu bahwa Myanmar tetap akan ngotot disiplin main parkir bus, lebih-lebih sudah unggul 1 gol, pelatih Garuda U-16 Bima Sakti melakukan perubahan. 

Tercatat ada tiga pemain diganti. Agar bisa menambah daya gedor membobol gawang Myanmar. Formasi juga dirubah. Dari yang awalnya 4 pemain belakang, dikurangi menjadi hanya 3 pemain. Striker juga ditambah 2.

Mirip dengan kondisi babak pertama, U-16 kita tetap intens melakukan serangan. Sebaliknya, Myanmar hanya sesekali saja. Namun kali ini berbeda. Pergantian tiga pemain oleh Bima Saksi nampaknya cukup memberi pengaruh. 

Serangan-serangan U-16 kita sedikit lebih efektif dan membahayakan. Mereka juga sudah pandai melakukan pancingan. Tidak seperti babak pertama yang total parkir bis, kali ini U-16 Myanmar terbawa arus strategi U-16 kita. Mereka keluar melakukan serangan. Dan memang itulah yang ditunggu. Agar agar ada celah dilini belakang. Tapi, sekali lagi, Malaikat keberuntungan masih menaungi Myanmar.

Misal, adanya tendangan pojok yang terjadi berurutan dalam waktu sangat dekat. Yakni pada menit 47, 48 dan 52. Pemain kita Kaka memang sempat melakukan tundukan memanfaatkan salah satu tendangan pojok itu. Namun belum akurat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun