Untuk kondisi sekarang, rasanya cara tersebut bukan lagi sebuah masalah. Karena pengguna smart phone sudah relatif merata. Termasuk juga telah manjangkau hampir semua lapisan masyarakat pemilik kendaraan. Jenis sepeda motor sekalipun.Â
Saat ini, rasanya sulit menemukan orang yang tidak pegang smart phone. Kalau dulu, jaman masih HP jadul yang ringtone-nya bunyi nat nit nut, mungkin iya.Â
Karena di hp jadul tidak ada fasilitas unduh aplikasi. Jangankan mau unduh MyPertamina, youtube atau aplikasi lainnya. Buka internet saja, sulitnya minta ampun.
Namun demikian, Pertamina sebaiknya tidak hanya mengandalkan MyPertamina. Agar distribusi BBM subsidi 2022 tepat sasaran, juga wajib menempuh langkah lain.Â
Harus ada regulasi tambahan. Yang nantinya berfungsi sebagai pendukung kelancaran penyaluran BBM subsidi. Kalau tidak, rencana tepat sasaran pasti terhambat.Â
Ujung-ujungnya, kembali lagi seperti yang selama ini terjadi. Hak masyarakat bawah tetap diserobot oleh kalangan atas. Pertalite dan bio solar yang diperuntukkan bagi pengguna kendaraan kelompok masyarakat "kecil", tetap dipakai oleh golongan masyarakat "besar".
Menurut saya, salah satu faktor penghambat tersebut adalah Pertamini yang kini masih menjamur ada di berapa tempat. Namun, yang dimaksud bukan Pertamini resmi yang punya legalitas. Di mana dalam proses pendiriannya, mendapat fasilitas atau dibantu oleh Pertashop.Â
Sebuah lembaga penyalur milik Pertamina yang bertugas mendistibusikan bahan bakar subsidi, LPG nonsubsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya. Kalau Pertamini resmi, tidak masuk sebagai penghambat. Karena dalam proses distribusi dan penyaluran BBM memiliki aturan ketat.Â
Mirip pemberlakuan regulasi yang ada di SPBU besar. Jadi, dalam hal kewajiban menjual BBM kepada konsumen yang sudah ditentukan oleh pemerintah, dijamin tepat sasaran.