Agar itu tidak terjadi, tidak ada jalan lain kecuali memastikan bahwa penggantinya berasal dari satu kubu. Jika oposisi yang menang, saya yakin akan terjadi revisi. Akibat kuatnya penolakan terhadap kebijakan Pak Jokowi yang selama ini disuarakan.
Sebagaimana diketahui, dengan tidak melupakan hal lain, kebijakan paling disorot oleh oposisi mencakup tiga hal. Yakni pembangunan infrastruktur, IKN dan pembubaran HTI/FPI.Â
Jika oposisi menang, bisa ditebak ketiga hal tersebut diprediksi akan mendapat koreksi besar-besaran. Fokus pembangunan infrastruktur akan dievaluasi. Undang-undang tentang IKN bisa dirubah. Dan keputusan pembubaran HTI/FPI ditinjau ulang.
Dengan melakukan pengamatan secara serius sejak dini, dimulai dari sekarang, Pak Jokowi dapat mengantisipasi segala kemungkinan. Jika yang menang pilpres 2024 adalah orangnya beliau, maka masalah selesai.
Namun jika yang menang kelompok oposisi, Pak Jokowi harus putar otak. Mencari strategi terbaik. Agar kebijakan yang telah dilakukan dan rencana program kedepan bisa berjalan aman.
Ada beberapa langkah yang mungkin dilakukan Pak Jokowi. Pertama, menerbitkan berbagai regulasi. Tujuannya, agar saat beliau lengser, kebijakan yang akan dilakukan pemerintah berikutnya terkunci oleh regulasi tersebut.Â
Memang benar, ada kemungkinan akan di amandemen. Tapi itu kan masih perlu waktu. Tidak serta merta begitu ada peralihan kekuasaan, kebijakan Pak Jokowi langsung bisa diganti saat itu juga.
Jadi, menerbitkan regulasi baru termasuk sikap realistis. Setidaknya memperpanjang nafas kebijakan Pak Jokowi dapat berjalan lebih lama.
Langkah kedua Pak Jokowi dalam rangka mengamankan kebijakan adalah menyiapkan SDM pejabat di kementerian dan lembaga. Tentu yang akan dipilih adalah orang yang memiliki visi-misi yang sesuai dengan garis kepentingan beliau.Â
Dengan mengetahui peta kekuatan politik sejak dini, para pejabat itu bisa disiapkan mulai dari sekarang.
Jadi, meskipun ada pergantian kekuasaan, tidak mudah menganulir kebijakan Pak Jokowi. Karena beberapa lini strategis sudah dikuasai.