Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jauhi Android, Jika Anda Ingin Hakikat Fitrih

30 April 2022   07:05 Diperbarui: 30 April 2022   07:08 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tulisan saya ini pernah dimuat pada kolom Opini Harian Pagi Duta tahun 2012 silam. Judulnya, "Beruntunglah Anda Yang Berlebaran Tanpa HP". Saya forward ulang di Kompasiana karena masih sangat relevan. Tentu ada beberapa istilah yang dimodifikasi, sebagai penyesuaian. 

Namun pada intinya, pesan yang hendak disampaikan sama persis. Yakni betapa pentingnya melakukan silaturahim secara langsung, face to face saat merayakan lebaran. Tentu bagi yang punya kesempatan dan memenuhi syarat untuk mudik. Sementara yang merayakan lebaran dirumah saja, alias tidak kemana-mana karena faktor tertentu, tidak termasuk dalam kondisi yang dimaksud dalam tulisan ini.

Jika pada Idul Idul Fitri tahun ini anda kebetulan tidak pegang android, baik karena memang tidak punya, hilang dicuri orang atau dirampas istri sebab Anda ketahuan chatingan sama wanita lain, anda tidak perlu bersedih terlalu dalam. 

Sebaliknya, panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah berkehendak mencabut sebagian rezeki, hingga anda tidak mampu beli android. Patut berterima kasih kepada pencuri, yang dengan langkah berani, telah mengambil resiko memindah tangankan android anda. 

Jangan lupa pula, tingkatkan rasa kasih sayang kepada istri, yang walaupun dengan sikap penuh amarah, merasa puas dapat merampas android dari tangan anda.

Mengapa harus bersikap positif demikian rupa..? Sebab karena nasib yang dialami itu, anda tergolong sebagai muslim peraih titel fitrih yang sebenar-benarnya, dibanding mereka yang lebaran dengan cara memanfaatkan  2 atau 3 android sekaligus.

Jaman sekarang, android merupakan perangkat elektronik paling dibutuhkan oleh umat manusia. Nyaris tidak ada satupun aktifitas yang tidak melibatkan alat komunikasi ini. 

Coba tolong anda jawab pertanyaan saya, profesi dan keperluan apakah yang tidak butuh android,,? Haqqul yakin, anda pasti menjawab "hampir seluruhnya". Mulai dari para pemulung, abang becak, taksi, pengusaha, advokat, guru, pejabat, apalagi ojek. 

Hendak pesan makan minum, beli obat, order barang, konsultasi dokter dsb. tak ketinggalan melibatkan android. Bahkan, rapat-rapat yang sebelumnya dilakukan secara langsung dengan cara tatap muka, kini cukup bertemu di dunia maya, pakai aplikasi zoom meeting yang juga melibatkan android.

Nampaknya, efisiensi merupakan keunggulan dominan yang ditawarkan oleh android. Dengan android, segala urusan dapat diselesaikan lebih cepat. Pada kondisi tertentu, juga jauh lebih hemat. Kalau sekedar ingin menanyakan kabar teman yang tinggal diluar pulau, anda tidak perlu repot-repot beli tiket pesawat, kapal laut apalagi bus. Sebab dapat dipastikan, keputusan itu hanya akan mengakibatkan dua kerugian sekaligus. 

Pertama, anda memerlukan waktu cukup lama, sekitar 1-2 jam untuk berangkat cari agen. Dan 4-10 jam ketika nanti dalam perjalanan. Kedua, saya berani bertaruh bahwa dana di rekening tabungan anda akan tersedot cukup signifikan. Sekitar 2-5 juta akan habis.

Saran saya, jika sekedar ingin menanyakan kabar teman di luar pulau, cukuplah pakai android. Dijamin pasti lebih cepat dan tentu saja sangat hemat. Waktu yang dibutuhkan untuk tanya kabar tidak lebih dari 5-10 menit. 

Soal biaya..? Jangan khawatir. Dijamin murah meriah. Chat pakai WA, video call atau telpon langsung tak akan menguras kantong anda hingga cekak. 

Paling cuma habis dana buat bayar secangkir duacangkir minum kopi diwarung tetangga. Itu jelas jauh lebih hemat, dibanding waktu dan biaya jika anda naik pesawat, kapal laut apalagi bus. Tambahan lagi, anda tidak perlu panggil tukang pijat karena kelelahan di jalan.

Begitu kuatnya mengintrodusir efisiensi, hingga tidak seorangpun diantara kita mampu menolak kehadiran android. Dimana ada aktivitas, dapat dipastikan di situ terdapat peran android. 

Dengan kata lain, perangkat komunikasi ini sudah bermetamorfosis dari sekedar peranti elektronik lambang prestis, menjadi alat vital yang harus ada setiap saat. Tidak ubahnya kebutuhan primer yang bersifat wajib dan memaksa. 

Namanya juga primer, tentu harus di nomor satukan. Jika diabaikan, konsekuensinya sangat fatal. Sama seperti halnya kebutuhan tubuh kita terhadap makan dan minum. 

Barang siapa berani coba-coba beraktifitas tanpa asupan nasi dan aliran air masuk ke perut selama tiga hari tiga malam, jaminannya adalah bermalam di rumah sakit. Ini masih tergolong untung. Jangan-jangan, nanti malah berhadapan dengan malaikat maut.

Diakui atau tidak, peran android masuk ke hampir semua lini kehidupan manusia. Tidak terkecuali juga urusan hari raya hari idul fitrih. 

Berkat intervensi android, saat merayakan hari kemenangan ini, anda tidak perlu repot silaturahim atau anjangsana datang ke tiap rumah sanak family seperti dulu ketika android belum lahir. Silaturahim seperti itu tidak efisien. Memerlukan waktu dan tenaga ekstra. 

Sebaliknya, ceritera akan menjadi lain kalau anda memanfaatkan kecanggihan android. Sembari duduk menikmati kue, bercengkrama dengan anak dan istri dirumah, anda tetap dapat merayakan lebaran, sekaligus mohon maaf atas segala salah dan dosa lewat WA atau video call. Toh sama saja. Sama-sama berlebaran dan saling minta maaf, bukan hendak melakukan teror. Itulah keuntungan bagi anda yang pada hari raya idul fitrih memanfaatkan android.

Sementara itu, bagi Anda yang tidak punya karena alasan tertentu, dipersilahkan merayakan idul fitri dengan cara berpayah-payah atau hingga berkeringat. Tidak seperti mereka yang punya android, anda tidak bisa lebaran pakai WA atau video call. 

Sebaliknya, anda harus rela luangkan banyak waktu, tenaga dan biaya datang secara fisik ketiap rumah sanak family untuk bersalam-salaman, mohon maaf atas segala dosa dan kesalahan. Kalau yang didatangi kebetulan ada dirumah, maka anda patut bersyukur, karena saat itu juga langsung bisa ketemu. 

Yang ironis adalah, jika ternyata sanak family tersebut juga sedang berlebaran keluar rumah sama seperti anda. Maka anda hanya memiliki dua pilihan yang, suka atau tidak, tetap harus diambil keputusannya.

Pertama, kembali lagi lain waktu, dengan konsekuensi menambah waktu dan biaya. Kedua, jika keputusan anda adalah tidak berkunjung ulang, maka konsekwensinya dosa dan kesalahan tidak akan pernah terhapus, oleh karena belum sempat mohon maaf, sebagaimana ketentuan yang digariskan oleh Allah bahwa kesalahan yang dilakukan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya, hanya dapat dihapus oleh Allah jika antara keduanya sudah ada persetujuan untuk saling memaafkan. 

Jika tidak ketemu, bagaimana pula anda dapat mengupayakan penghapusan dosa..? Ini adalah sebuah kondisi yang tentunya sangat memberatkan.

Namun, berlebaran atau minta maaf secara langsung, berpayah-payah dan berkeringat tanpa menggunakan android, sebenarnya adalah pilihan yang sangat menguntungkan. 

Dan karenanya, pilihan itu patut disyukuri. Karena apa yang anda alami, yakni keluar tenaga, waktu dan biaya ekstra, melakukan kunjungan ke tiap-tiap rumah adalah ketidaksenangan yang terjadi secara fisik. 

Sementara secara hakikat, dan ini yang lebih prinsip serta sangat disukai oleh Allah, anda sebenarnya lebih beruntung, telah dipaksa merayakan lebaran tanpa melibatkan android seperti dilakukan muslim lain. 

Saya berani menjamin, bahwa anda yang berlebaran dan memohon maaf secara fisik kepada sanak family, adalah tergolong umat Islam yang betul-betul memperoleh kemenangan hakiki yang sebenarnya dihari lebaran ini. 

Andalah golongan muslim, yang karena kemenangan hakiki itu menjadi sangat beruntung memiliki doa ijabah dan penghapusan dosa. Anda jugalah golongan muslim sebagaimana dimaksud dalam sabda Rasul SAW bahwa jika dua orang muslim bertemu, lalu salah satu diantaranya menjabat tangan saudaranya, maka Allah SWT pasti akan mengabulkan doa keduanya, dan tiadalah Dia melepaskan tangan mereka sehingga mengampuni dosa keduanya (HR. Anas Bin Malik). Pada lain kesempatan, Rosul SAW juga bersabda bahwa apabila seorang muslim bertemu saudara seiman, kemudian mengucapkan salam dan berjabat tangan, maka dosa-dosa keduanya gugur, sebagaimana dedaunan berguguran (HR. Hudzaifah bin al-Yaman).

Nampaklah sekarang, bahwa yang dimaksud dengan silaturahim saat merayakan hari raya idul fitrih, dan juga pada hari-hari lain, yang kemudian memberi jaminan makbulnya doa dan dihapuskannya dosa, tidak lain tidak bukan adalah terjadinya salam-salaman tangan dua orang muslim yang berlangsung secara fisik. Bukan yang melalui android. 

Nampak jelas pula, bahwa silaturahim yang dilakukan secara maya, didalam ruang meteverse lewat jaringan internet, sebenarnya tidak memiliki nilai apa-apa. Kecuali sekedar hubungan komunikasi biasa, yang dampaknya hanya berpengaruh pada berkurangnya pulsa internet. Tidak sampai membawa para pelakunya masuk ke dalam golongan orang yang dikabulkan doa dan dihapuskan dosa-dosanya. Subhanallah.. Sebentar lagi Anda akan merayakan lebaran. Kira-kira akan masuk golongan yang mana, silahkan anda tentukan sendiri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun