Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gapapa Pamer saat Mudik, Jangan Dipermasalahkan

13 April 2022   11:18 Diperbarui: 13 April 2022   11:34 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karenanya, orang mudik bawa fasilitas mewah itu mestinya di syukuri. Bukan malah di nilai negative. Dianggap perbuatan pamer saat mudik .

Sebagai sebuah penilaian, pamer bersifat relative dan subyektif. Ukurannya tidak pasti. Juga tidak memiliki angka yang tetap. Dapat berubah-ubah, tergantung waktu dan tempat. Sifat penilaian pamer juga tergantung pada siapa yang menilai. 

Kepada pihak tertentu dan pada suatu  momen, pamer mungkin harus dihambat. Karena dampaknya membuat situasi jadi buruk. Tapi terhadap pihak dan pada momen yang lain, pamer justru sangat dibutuhkan. Karena dapat menimbulkan dampak positif. Pamer yang begini ini, tentu wajib dilakukan.

Melihat hal diatas, nampak bahwa pamer tergantung pada niat. Ada hubungan dengan tujuan dan target yang ingin dicapai. Kalau buruk, semata hanya untuk menunjukkan banyaknya jumlah harta benda seperti saat mudik tadi, ya jelas tidak patut. Wajib distop. 

Karena dapat menimbulkan ekses negative. Tapi kalau baik, macam yang dilakukan oleh organisasi  pemerintah, swasta dan perorangan tadi, ya harus didukung. Jangan malah dihambat. Karena ada dampak positif didalamnya. Seperti munculnya peluang pengembangan usaha, peningkatan modal, datangnya investor, membuka peluang kerja dan sebagainya. 

Jika ada pihak yang inisiatif hendak melaksanakan, perlu didorong agar sukses. Jangan dihambat. Kalau perlu, intensitasnya ditambah. Bukan hanya sekali dua kali. Tapi berkali-kali.

Sebenarnya, banyak factor mengapa umat islam mudik menggunakan fasilitas harta benda. Selain untuk sekedar pamer saja, tentu ada juga yang punya niat demi lancarnya perjalanan. Mulai dari saat hendak pergi dari rumah, hingga nanti balik pulang kembali. 

Jika demi kelancaran semacam ini, mudik membawa harta benda adalah sesuatu yang wajib. Tidak bisa dinilai sebagai perbuatan pamer saat mudik. Pakai mobil, agar perjalanan nyaman. Menghindari kesulitan dan gangguan yang mungkin ditemui jika menggunakan kendaraan umum. 

Pakai perhiasan, sekedar untuk dandan sederhana. Sekalian jaga-jaga. Siapa tahu, nanti dijalan butuh dana dadakan. Dengan menyimpan perhiasan, tidak sulit susah payah harus kesana-kemari cari pinjaman. Cukup cari toko emas, masalah dana dadakan dengan cepat bisa diatasi.

Tapi, meskipun punya niat baik demikian rupa, ya juga jangan berlebihan. Pakai perhiasan seadanya saja. Tak perlu sampai berkilo-kilo, hingga semua anggota tubuh dipenuhi logam berjenis emas. Persis seperti toko berjalan tadi. Pakailah satu, atau maksimal dua saja. Jika masih dirasa kurang, boleh bawa lebih banyak. Tapi jangan dipakai semua. Simpanlah dalam tas. Untuk kemudian, nanti dikeluarkan lagi jika sudah dibutuhkan.

Anda hendak pulang kampung pada lebaran tahun ini..? Persilahkan bawa harta benda. Tapi niatkan untuk kebaikan. Jangan untuk niat pamer saat mudik. Agar anda tidak dicap sombong seperti kata KBBI diatas. Bagaimana cara agar terbebas dari perasaan ingin pamer harta..? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun