Dari dia, anda senantiasa akan diingatkan, bahwa menjadi orang baik itu adalah keharusan. Sebaliknya, jika punya teman buruk, jangan dipersoalkan. Dari dia, anda bisa mengambil manfaat, bahwa perbuatan salah akan menjatuhkan anda ke jurang nestapa.
Saran saya, siapapun anda, janganlah pilih-pilih teman. Anda harus mahfum, bahwa semua makhluk yang namanya manusia, diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan yang sama. Yakni kebaikan. Dan kebaikan itulah yang nanti menjadi petunjuk dan ilmu bagi umat manusia. Sebagai bekal hidup didunia. Terlebih lagi, manusia adalah makhluk sosial, yang selalu butuh orang lain. Ingat, kita tidak bisa hidup sendiri.
Soal ada manusia berbeda antara satu dengan lainnya, itu sesuatu yang wajar, biasa. Tiap orang pasti memiliki potensi dan ciri khas masing-masing. Karena itu, jangan saling klaim sebagai yang terbaik. Itu akan menimbulkan pertentangan antar teman. Jika diteruskan, yang ada adalah kerusakan, bukan kebaikan.
Perbedaan potensi dan ciri khas, bukan alasan pilih-pilih teman. Perbedaan itu, justru diciptakan Tuhan untuk saling mengisi, saling mengenal diantara teman. Yang pada akhirnya dapat memperkaya milik masing-masing. Ada doa yang diajarkan oleh satu agama, bunyinya demikian : "Ya Tuhan, tunjukkan kami jalan yang benar. Yaitu jalan mereka yang engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang engkau murkai. Dan bukan pula jalan mereka yang sesat".
Lalu siapa yang dimaksud "mereka" dalam doa itu..? Jawabnya adalah semua umat manusia teman anda. Yang dipandang baik maupun buruk dari segi apapun. Teman baik adalah rambu, tutunan dan jalan bagi anda. Sebaliknya, teman buruk adalah rem, pengekang atau penahan bagi anda. Jadi, bertemanlah dengan semua orang. Karena tidak ada yang buruk dari seorang teman. Yang ada adalah bagaimana anda dapat mengambil hikmah dari seorang teman, siapapun dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H