Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 65 – “Persepsi Tentang Seks (Part-2 Habis)”

19 Februari 2010   00:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara orientasi seks bagi calon pengantin baru amatlah lancar kecuali pada suatu ketika, sahabatku yang seksolog itu tengah mengadakan acara orientasi seks di sebuah tempat paling terpencil di negeri ini. Dia terpaksa memanggilku karena ada sepasang calon pengantin yang amat istimewa. Pasangan calon pengantin ini sungguh sangat naifnya, hingga apa yang akan mereka lakukan di malam pertama pun tak ada di otak mereka. Byuhh!!

"Tumben kamu memanggilku, sobatku.." sapaku pada mbak seksolog.

"Iya Mr. President. Ada sepasang calon pengantin yang sama sekali tak tahu apa yang harus mereka lakukan di malam pertama.." jawabnya.

"Lho.. masak sih?"

"Yah.. begitulah."

"Berarti kita harus memberikan konsultasi yang intens kepada mereka. Ini kejadian yang amat jarang terjadi.."

"Saya akan membantu Anda, Mr. President.."

**

Aku mendatangi rumah calon mempelai wanita, bertemu kedua orang tuanya dan mulai membicarakan rencana-rencana. Aku yakin, malam pertama kedua mempelai ini pasti ada di rumah ini.

"Ada apa Mr. President hingga Anda datang ke tempat kami. Sebuah kehormatan buat kami, Mr. President.." tanya ayah calon mempelai wanita.

"Iya benar pak. Saya telah mengadakan orientasi pembekalan kepada calon pengantin, termasuk putri bapak dan calon suaminya. Dan berdasarkan pengamatan kami, mereka itu tak tahu apa yang harus dilakukan setelah menjadi pengantin.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun