Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Flash Fiction: "Maafkan Aku..."

24 September 2010   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memberanikan diri untuk bertahan.

"Perselingkuhan itu kini tak berarti lagi.."

Dia menatapku tegang.

"Siapa bilang?? Itu amat berarti bagiku. Tunangan ini amat berarti bagiku. Hubungan ini amat berarti bagiku. Kamu tidak bisa seenaknya mengatakan bahwa aku mungkin akan menikahimu.. sampai kemudian aku menemukan lelaki yang lebih cocok.. jadi ini percobaan saja.." katanya nerocos. "Kamu tidak bisa datang lagi seperti ini dengan mengatakan bahwa aku ingin kembali.. aku tak bisa hidup tanpamu.."

Aku langsung menyela dengan segenap kekuatanku.

"Tidak!! Kamu keliru!! Aku mencintaimu.." bibirku bergetar. "Aku tidak mengatakan bahwa aku tak bisa hidup tanpamu. Aku bisa hidup tanpamu. Aku bisa.. Aku hanya tak ingin hidup tanpamu.. Aku benar-benar tak ingin hidup tanpamu.. "

Dia masih menatapku dan mungkin merenungkan kata-kata terakhirku. Aku tak mau menunggu jawabannya. Aku lekas-lekas pergi dengan air mata yang hampir tak bisa kutahan lagi. Jika memang ia tak menjadi jodohku, pasti aku akan pulang dengan keadaan menyedihkan ini.

Aku galau dan di dalam lift aku tak pernah berhenti berdoa. Manusia memang tempat khilaf. Manusia tentu tak ada yang sempurna.

**

Aku sudah di lantai dasar apartemen ini. Aku membuka lift.

Darr!! Bagai kudengar petasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun