Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 67 – “Merayu (Part-1)”

26 Februari 2010   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Jika kamu menolakku, berarti kamu tidak memahamiku. Bukankah aku juga sahabatmu?" selorohku.

Dan Putri Awan masih terdiam.

"Aku tak ingin kamu menyukaiku, atau mencintaiku. Aku hanya ingin kamu memahamiku. Sebaliknya, aku akan selalu mencintaimu.. dan aku tak akan pernah mencoba memahamimu.."

Putri Awan berseloroh,"Mengapa begitu?"

Aku menjawabnya,"Karena cintaku tak punya otak. Kamu terlalu sulit untuk kupahami. Tapi kamu terlalu mudah untuk kucintai.."

**

Seluruh pemangku kepentingan untuk malam istimewa itu telah kupanggil ke istana untuk mempersiapkan segalanya. Aku memanggil Direktur Utama PT. Kereta Api, aku memanggil Angkatan Udara beberapa Skuadron, Abdi Dalem Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat, dan lainnya. Tak bisa kuceritakan satu persatu.

"Buat apa mereka dipanggil semua kesini, Mr. President?" tanya Ontoseno kesal.

"Yaa.. ini rencana rahasiaku untuk Putri Awan, Pak.." jawabku.

"Apa pentingnya..?"

"Gila! Bagaimana penasihat presiden sepertimu tak punya insting politik, Pak Ontoseno? Fraksiku dikeroyok habis-habisan di parlemen. Lobi-lobiku tak mempan untuk beberapa saat. Dan Putri Awan, pemilik partai besar itu sedang pongah diwawancarai media. Ia memang tak menyebut kata pemakzulan. Tapi dia berkoar-koar tentang langkah-langkahnya yang demi rakyat itu. Apa aku tidak spot jantung..?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun