Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 67 – “Merayu (Part-1)”

26 Februari 2010   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**

Dan rencana telah dimatangkan. Sasaran utama adalah Putri Awan, anak petinggi partai oposisi. Aku tidak membawa api dendam. Aku tidak ingin menjadi istimewa di matanya. Tapi aku tahu ada peristiwa penting bagiku yang takkan pernah kulupakan selama hidupku. Mengenai dia.

Kemarin, saat peresmian acara undian tiga bulanan sebuah bank pelat merah, dia menghindar dariku. Dia malah bercanda mesra dengan presenter yang artis itu. Dia pikir, aku adalah lelaki yang hanya beruntung saja menjadi presiden. Ia tidak memikirkan bagaimana aku telah menjadi presiden dengan kerja keras, peluh keringat, dan tetes air mata.

Dan aku meneleponnya berkali-kali, dan mesin penjawab telah membuatku jengah. Maka kusimpulkan, dia telah melupakanku. Dan aku telah terlempar jauh. Hmm.. tidak pernah, Tuan Putri. Tidak akan..

Sekarang ini, Don Arjuna Kridha Asmara telah menjelma menjadi diriku. Aku akan mengejarmu. Aku akan membuat kamu begitu berharap ada ciuman dariku. Meski jika begitu, aku tak akan melakukannya. Ya bukan muhrim kan?? Dosa tahu!! Kecuali jika nikah siri dulu!! Dan itu menjadi polemik!!

**

Beruntung, aku sanggup memberikan janji kepada Putri Awan.

"Aku akan memanjakanmu dimalam ulang tahunmu. Kamu akan menjadi seorang putri yang amat spesial dimalam itu. Tepatnya, sejak matahari terbenam, sampai matahari terbit lagi. Kamu mau, kan?" tanyaku.

"Aku harus menghabiskan malam tahun baruku bersama sahabat-sahabat dekatku, Mr. President. Jadi.. tak ada ruang untukmu.." tolaknya halus.

"Kamu akan kehilangan momen penting ini. Tak selamanya aku menjadi presiden, dan tahun depan sahabatmu akan selalu menunggumu di ulang tahunmu.."

Putri Awan terdiam beberapa saat di ujung sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun