Dan sang presenter penasaran, ingin tahu mengapa banyak yang mematikan lampu. Masing-masing, memberikan jawaban.
"Yah.. dia berjalan seperti layang-layang putus.. Saya lebih suka pria tegap.."
"Yah.. saya tidak suka bajunya. Mengapa ia memakai baju warna pink?"
"Saya tidak suka senyumnya.. lebay banget.."
"Kok. kayak cewek, ya.."
Yah.. dan seterusnya.. tak berperikemanusiaan sama sekali komentar-komentar itu. Byuhh!!
**
Giliran Bogang yang tampil kemudian. Presenter sudah mempersilakannya, dan aku melihat Bogang keluar dari backstage sambil membawa mic, menyanyikan lagunya Lionel Ritchie. Lagunya memang very sweet. Tapi, sungguh sayang. Bogang telah mengumbar senyumannya, dan dua 'jendela'nya telah nampak. Ini gejala buruk. Tiba-tiba..
**
PETTTT.. DUBB PEETTT. Lampu di seluruh ruangan tiba-tiba mati. Para kru acara segera memerintahkan untuk menayangkan iklan dalam hitungan sepersekian detik. Semua ribut, dan segera ada laporan dari luar studio.
Seseorang yang mengaku pimpinan produksi tergopoh-gopoh, dan dengan bentak sana bentak sini berharap genset segera hidup kembali.