Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 58 – “Baskom Waktu”

8 Februari 2010   00:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya nanti saya suruh Jemangin mengambil air dari sumur istana.."

"Ah.. nggak bisa dong, Pak Presiden.."

"Memangnya kenapa?"

"Airnya harus diambil dari tujuh sumber mata air di negeri ini.."

"Ooh.. Tujuh sumber??"

"Iya, Pak Presiden. Diantaranya, dari mata air Pandaan dan dari mata air di Puncak.."

Aku berpikir sebentar. Kok seperti mata air yang ada di botol air mineral itu, ya??

**

Segera saja aku menyuruh orang-orangku untuk mendatangkan air itu. Dan campuran air tujuh sumber pun telah berada di dalam baskom Ki Jaljalut. Dan segera, ia mengucapkan mantera-mantera aneh. Mata Ki Jaljalut melotot, dan bibirnya komat kamit. Sebentar kemudian, ia melirikku.

"Maaf, Pak Presiden. Anda ingin melihat scene masa depan untuk.. berapa tahun ke depan?" tanya Ki Jaljalut.

Busyet! Ki Jaljalut tahu istilah scene. Apa dia mantan sutradara filem, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun