Kronologi C mirip dengan kronologi B, hanya saja pada awalnya tidak terdapat kubah lava tetapi sumbat lava yang menutup kawah Merapi. Oleh adanya sumbat lava tersebut, fase utama berupa letusan Tipe Vulkanian dengan awanpanas lebih besar (Tipe St. Vincent). Fase akhir dari kronologi letusan yaitu berupa pembentukan kubah lava baru. Menurut penulis sumbat lava untuk erupsi 2010 adalah sisa kubah lava 2006 yang tidak longsor menjadi awan panas tipe merapi. Fase utama diawali saat letusan 26 Oktober yang menghasilkan awan panas letusan yang menerjang kampung Mbah Maridjan. Fase ini terus berlanjut dan menghasilkan letusan besar pada tanggal 3 dan 4 yang menghasilkan awan panas sejauh 17 km menerjang Dusun Argomulyo. Fase ini masih berlanjut sampai sekarang. Berdasarkan skenario C Hartmann ini, eruspsi 2010 akan diakhiri dengan pembentukan kubah lava 2010, tetapi waktunya sulit diperkirakan. Sementara sampai sekian dulu..
Referensi
- Crandell, P. R. 1984. Source Book for Volcanic Hazards Zonation. United Nations Education Scentific and Culture Organization.
- Ratdomopurbo dan Andreastuti, 2000. Karakteristik Gunung Merapi. Direktorat Vulkanologi.
- Smith, K., 1996. Environmental Hazards: Assessing Risk and Reducing Disaster. Second Edition, Routledge, London and New York.
- Stieltjes, L and Wagner, J.J., 1999. Volcanic Hazards. Comprehensive Risk Assessment for Natural Hazards, WMO.
- Voight, B., Constantine, E.K., Siswowidjoyo, S., Torley, R., 2000. Historical Eruptions of Merapi Vocano, Central Java, Indonesia,1768-1998.Journal of Volcanology and Geothermal Research Volume 100 (2000), Elsevier, Amsterdam, hal. 69-138.
- Wright, T.L., 1992. Living with Volcanoes. The U.S. Geological Survey's Volcano Hazards Program, United States Government Printing Office,Washington.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H