Mohon tunggu...
yasin yusuf
yasin yusuf Mohon Tunggu... -

lahir di puwokerto, kuliah di jogja, kerja di solo, sekarang sedang mendalamai disaster risk governance di bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awan Panas Letusan Tipe St. Vincent di Merapi

8 November 2010   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:46 1803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nuee ardentes d`explosions vulkaniennes

St. Vincent-type glowing clouds

Awan panas letusan

Runtuhnya material vulkanik yang tererupsi secara vertikal (collapse of vertically erupted debris fountain)

Directed-explosion nuee ardentes

Nuee peelenes d`explosion dirigee

Glowing clouds by directed blasts

Awan panas letusan terarah

Ledakan terarah (directed blast)

Sumber : Voight, et al, 2000

[caption id="attachment_71933" align="aligncenter" width="622" caption="Sumber: Macdonald, 1972 dalam Ratdomopurbo, dkk, 2000"]

12891821771870339789
12891821771870339789
[/caption]

Pertanyaannya mengapa awan panas letusan terjadi mengiringi erupsi 2010 dan sampai kapankah erupsi akan berakhir? Mah Rono berharap letusan terus berlansung dan jangan fluktuatif seperti sebelumnya sampai energi gas habis dan aktivitas pun menurun menuju normal kembali. Kalau berkaca pada Hartmann (1935), erupsi saat ini memasuki fase utama. Hartmann membagi tiap erupsi di G. Merapi menjadi 3 fase yaitu fase awal atau keadaan sebelum erupsi, fase utama yaitu aktivitas utama dan fase akhir.Ketiga fase tersebut merupakan satu siklus aktivitas letusan Merapi. Berdasarkan apa yang terjadi pada fase awal, utama dan akhir, Hartmann membedakan kronologiletusan menjadi empat bagian, lihat Gambar 2. Di sini leboh difokuskan pada kronologi C karena menurut hemat penulis mendekati kejadian erupsi tahun 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun