Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Tradisi Imlek di Gunung Kawi sebagai Obyek Wisata Religi dalam Keberagaman Agama

3 Februari 2025   13:45 Diperbarui: 3 Februari 2025   21:42 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barongsai dalam perayaan Cap Go Meh - Imlek di Pesarean Gunung Kawi 2024 (Sumber: IG @pesareangunungkawi)

Thai Lo Shu dan Dji Lo Shu merupakan tokoh yang mempunyai peranan penting di masyarakat Tionghoa yang mempunyai keistimewaan mampu melepaskan secara total hawa nafsu dunia atau keterikatan pada duniawi. Mereka mampu melakukan tapa brata dengan ujud doa agar semua mahkluk di dunia berbahagia.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Keberadaan Klenteng Dewi Kwan Im di pesarean ini menambah daya tarik Gunung Kawi sebagai obyek wisata religi. Bangunan yang pernah terbakar pada tahun 2009 itu kini menjadi bangunan yang tak pernah sepi pengunjung dari berbagai kalangan dan kepercayaan.

Tradisi dan Ritual Imlek di Gunung Kawi

Pada saat perayaan Imlek, klenteng yang dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 150 m persegi ini, penuh dihiasi dengan berbagai persembahan seperti bunga dan lilin, buah-buahan, kue-kue dan manisan, teh dan arak, aneka menu makanan, serta dupa yang dibakar dalam doa-doa harapan akan kesehatan, kesejahteraan, dan keberuntungan di tahun yang baru.

Persembahan dan sesajen di Klenteng Dewi Kwan Im (Pesarean Gunung Kawi) - Sumber: Dokumentasi pribadi
Persembahan dan sesajen di Klenteng Dewi Kwan Im (Pesarean Gunung Kawi) - Sumber: Dokumentasi pribadi

Persembahan atau sesajen ini menjadi bagian penting dari tradisi Tionghoa yang ditujukan untuk menghormati para dewa dan leluhur dan setiap eleman mempunyai makna tersendiri, seperti:

  • Bunga segar dan lilin merah menyala yang memperindah altar dan menambah unsur spiritualitas.
  • Buah-buahan seperti jeruk, apel, pir, semangka, pisang, nanas, dan buah-buahan lainnya yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
  • Kue dan manisan yang selalu ada dalam perayaan Imlek seperti: kue keranjang (Nian Gao) yang melambangkan persatuan dan perjalanan hidup yang manis, serta kudapan manis lainnya seperti kue bulan, kue ku, kue mangkok, kue Ong Lei, dan masih banyak lagi.
  • Teh dan arak juga disajikan sebagai tanda penghormatan dan tawaran kebahagiaan kepada para leluhur.
  • Dupa yang dibakar sebagai sarana untuk menyampaikan doa dan harapan kepada para dewa dan leluhur.
  • Aneka menu makanan seperti daging ayam, babi panggang, ikan, serta masakan lainnya yang disiapkan dengan penuh cinta dan kehormatan.

Ciam Si (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ciam Si (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Tradisi Ciam Si

Saat Imlek, umat Tionghoa berkumpul di Klenteng Dewi Kwan Im untuk melakukan sembahyang dan memohon berkah. Salah satu ritual khas yang dilakukan adalah Ciam Si, yaitu mengguncangkan tabung bambu berisi batang kayu kecil yang berisi pesan-pesan spiritual. Tradisi ini dipercaya dapat memberikan petunjuk dan arahan hidup bagi mereka yang menjalankannya dengan tulus.

Ciam Si dikenal sebagai Qiu Qian atau Kau Cim dalam bahasa Mandarin merupakan tradisi ramalan yang sudah berlangsung selama ribuan tahun dalam budaya Tionghoa. Secara umum biasa dilakukan di kuil Tao atau Buddha juga dilakukan pada momen-momen penting seperti Tahun Baru Imlek atau saat seseorang mencari panduan dalam hidup mereka.

Ciam Si (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Ciam Si (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Demikian juga di tempat ini, banyak juga pengunjung bukan hanya warga Tionghoa melainkan semua kalangan yang datang ke Pesarean Gunung Kawi di luar bulan Imlek dapat mengunjungi Ciam Si setelah berziarah.

Tak hanya itu, di tempat ini terdapat mata air di Klenteng Dewi Kwan Im yang memiliki makna sangat dalam dan spiritual dalam budaya Tionghoa sebagai simbol kemurnian, kesucian, dan kehidupan yang abadi. Air suci ini sering digunakan dalam upacara keagamaan untuk memurnikan diri dan membawa berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun