Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Persiapan Optimalisasi BTS Menghadapi Krisis Transportasi Publik di Malang Raya

22 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikrolet beralih mengangkut kegiatan kelompok seperti kampung dan sekolah (Sumber: dokumentasi pribadi)

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia menghadapi krisis transportasi yang berdampak luas bagi masyarakat. Banyak layanan transportasi umum, seperti Buy The Service (BTS), mengalami penurunan operasional atau bahkan berhenti total. Situasi ini memengaruhi mobilitas masyarakat dan menimbulkan berbagai tantangan.

Seperti halnya di Kota Malang, penggunaan moda transportasi umum mulai berkurang bahkan nyaris hilang. Terminal-terminal sepi, hanya beberapa gelintir orang yang menggunakan tempat ini sebagai titik penjemputan bus-bus antar kota dan antar provinsi. 

Untuk transportasi dalam kota, sebagian besar orang beralih pada penggunaan kendaraan pribadi serta transportasi online yang semakin memudahkan pengguna untuk menjangkau tempat yang akan dituju. Hal ini menimbulkan tantangan baru karena maraknya penggunaan kendaraan pribadi, baik untuk kepentingan pribadi maupun transportasi online, menciptakan banyak titik kemacetan.

Melalui tulisan ini, mari kita membahas penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasi krisis transportasi yang sedang berlangsung, dengan fokus pada Kota Malang yang sedang mempersiapkan program Buy The Service (BTS).

Penyebab Krisis Transportasi di Kota Malang

Hal-hal yang menjadi penyebab adanya krisis transportasi di Kota Malang, disebabkan karena adanya perubahan pola perilaku masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi online karena lebih fleksibel dan nyaman.

Hal lain yang sangat berpengaruh hingga saat ini adalah dampak pandemi Covid-19 yang secara drastis menghentikan aktivitas yang menggunakan transportasi publik. Badai Covid-19 ini mempercepat penurunan penggunaan transportasi umum akibat pembatasan mobilitas dan kekhawatiran akan penyebaran virus.

Ada hal lain yang juga sangat berpengaruh, yaitu kurangnya fasilitas, pelayanan prima, dan inovasi infrastruktur transportasi umum yang menyebabkan layanan transportasi menjadi kurang diminati.

Dampak Krisis Transportasi

Krisis transportasi publik di Kota Malang memiliki berbagai dampak signifikan yang memengaruhi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  • Tercipta titik-titik kemacetan di berbagai ruas jalan yang disebabkan oleh meningkatnya jumah kendaraan pribadi  dan maraknya transportasi online. Hal ini juga menyebabkan penurunan efisiensi dalam dunia bisnis karena pengiriman barang yang lambat yang berpengaruh dalam logistik.
  • Terjadi penurunan pendapatan sopir angkutan umum karena kehilangan mata pencaharian yang disebabkan penumpang yang banyak berkurang.
  • Secara ekonomi akan merugi karena waktu yang hilang akibat kemacetan dan biaya tambahan untuk transportasi pribadi menambah beban ekonomi masyarakat. Biaya bahan bakar meningkat karena konsumsi yang lebih tinggi akibat macet. Adanya pengeluaran tambahan untuk perawatan kendaraan karena pemakaian yang lebih intensif.
  • Polusi udara meningkat yang berdampak pada lingkungan. Dengan adanya peningkatan kendaraan pribadi, hal ini semakin menambah kontribusi pada peningkatan polusi udara dan emisi karbon. Kendaraan yang terjebak macet menghasilkan emisi gas buang lebih banyak, sehingga memperburuk kualitas udara. Polusi ini dapat memicu gangguan kesehatan, seperti penyakit pernapasan.
  • Alternatif transportasi yang minim yang disebabkan oleh sistem transportasi umum yang kurang memadai membuat masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi, memperburuk kemacetan. Angkutan umum tradisional sering kali tidak terintegrasi dengan baik, sehingga kurang diminati.

Solusi untuk Mengatasi Krisis Transportasi

  • Yang tengah diupayakan oleh pemerintah kota Malang adalah optimalisasi transportasi publik melalui BTS. Program Buy The Service (BTS) diharapkan menjadi solusi dengan menyediakan transportasi umum yang nyaman, terjangkau, dan terintegrasi.
  • Peningkatan infrastruktur dengan membangun halte modern, jalur khusus, dan fasilitas pendukung lainnya untuk transportasi umum.
  • Perlunya edukasi dan kampanye kesadaran secara terus menerus yang mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi.
  • Disediakannya subsidi dan insentif bagi operasional transportasi umum dan insentif bagi pengguna angkutan umum.
  • Inovasi teknologi juga penting. Dengan mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi pemesanan dan pelacakan armada sangat berpotensi meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan transportasi umum.

Kisah Para Pengemudi Transportasi Publik di Malang

Dalam beberapa kesempatan, saya melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi publik seperti angkot atau mikrolet. Terakhir kali, bulan November 2024 lalu saya bersama rombongan pramuka penggalang mengadakan diklat selama dua hari dengan menyewa empat armada mikrolet untuk menuju lokasi perkemahan.

Saya sengaja duduk di depan dan berkomunikasi langsung dengan Pak Kholik, pengemudi sekaligus pemilik mikrolet yang kami tumpangi.

Pak Kholik menceritakan perjalanan panjang kondisi transportasi publik yang semakin terpuruk sejak pengguna lebih memilih kendaraan pribadi dan transportasi online. Puncak keterpurukan angkot di Kota Malang terjadi pada masa pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian dan sosial masyarakat secara global.

Mikrolet Pak Kholik dulu melayani jalur ABB (Arjosari - Borobudur - Bunulrejo) yang kini sudah tidak beroperasi. Mikrolet jadul miliknya kini hanya digunakan untuk kegiatan sekolah, acara kampung, dan kebutuhan aksidental lainnya.

Mikrolet beralih mengangkut kegiatan kelompok seperti kampung dan sekolah (Sumber: dokumentasi pribadi)
Mikrolet beralih mengangkut kegiatan kelompok seperti kampung dan sekolah (Sumber: dokumentasi pribadi)

Hal serupa disampaikan oleh Pak Khabibi, sekretaris Serikat Sopir Indonesia (SSI) Kota Malang, yang memiliki mikrolet jalur ADL (Arjosari - Dinoyo - Landungsari). Baik Pak Kholik maupun Pak Khabibi sangat berharap pemerintah memberikan perhatian khusus agar transportasi publik tetap berkelanjutan.

Demikian juga dengan kisah Pak Sutrisno, ketua SSI Kabupaten Malang yang menggambarkan kondisi serupa. Mikrolet jalur TA (Tumpang - Arjosari) miliknya kini lebih sering digunakan oleh pedagang sayur untuk berbelanja di pasar induk. Kendati demikian, mikrolet tetap menjadi pilihan transportasi terjangkau untuk perjalanan dalam kota.

Melihat kondisi ini, pemerintah Malang Raya perlu berbenah dengan langkah-langkah strategis yang menguntungkan semua pihak, baik penyedia transportasi maupun penggunanya.

Kota Malang dan Persiapan Program BTS

Kota Malang telah memulai langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis transportasi dengan merencanakan program Buy The Service (BTS). Program ini bertujuan menyediakan transportasi umum yang terjangkau, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat. Berikut adalah fokus utama persiapan BTS di Kota Malang:

  • Pembangunan Infrastruktur Pendukung Halte modern dan jalur khusus akan dibangun untuk mendukung kelancaran operasional BTS.
  • Integrasi dengan Moda Transportasi Lain BTS direncanakan terintegrasi dengan angkutan kota (angkot) dan moda transportasi lainnya untuk menciptakan sistem yang terpadu.
  • Edukasi dan Promosi Kampanye untuk mendorong masyarakat menggunakan BTS akan dilakukan melalui berbagai media.
  • Subsidi dan Insentif Pemerintah Kota Malang akan memberikan subsidi bagi operasional BTS agar tarif tetap terjangkau, terutama bagi pelajar, pekerja harian, dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Konsep Program BTS

Konsep program BTS (Buy The Service) adalah inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas transportasi umum melalui subsidi layanan angkutan umum. Program ini diterapkan di berbagai kota, termasuk Kota Malang, untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, dan memperbaiki aksesibilitas transportasi bagi masyarakat.

Berkenaan dengan ini pemerintah kota Malang akan memberikan subsidi berupa pembelian layanan dari perusahaan angkutan umum, meningkatkan fasilitas armada dengan AC dan bangku yang lebih nyaman.

Kesejahteraan sopir pun akan diperhatikan, mereka akan digaji sesuai Upah Minimum Kota (UMK) Malang.

Penerapan Program BTS di Kota Malang

  • Rute Layanan. Program ini dirancang untuk melayani kawasan strategis di Kota Malang, termasuk daerah padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi seperti kampus, pasar, dan terminal.
  • Fasilitas Armada. Bus yang digunakan memiliki fasilitas seperti AC, CCTV, dan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. Memiliki kapasitas cukup besar untuk mengangkut lebih banyak penumpang sekaligus.
  • Tarif yang Terjangkau atau Gratis. Di beberapa tahap awal penerapan, penumpang dapat menikmati layanan gratis atau tarif yang sangat murah.
  • Penggunaan Aplikasi Digital. Untuk meningkatkan kenyamanan, sistem pembayaran dan jadwal bus sering kali didukung oleh aplikasi digital, memudahkan pengguna untuk merencanakan perjalanan.

Meskipun demikian, wacana program bagus ini pasti akan menuai tantangan baru yang tidak mudah. Kebijakan baru pasti akan menuai pro dan kontra dalam masyarakat, terutama saat pelaksanaan transformasi, masih akan sulit mengubah kebiasaan masyarakat untuk lebih menggunakan fasilitas transportasi umum.

Persiapan Program BTS

Pemerintah Kota Malang telah melakukan kajian dan mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat. DPRD Kota Malang turut mendorong percepatan program ini dengan berkomunikasi intensif bersama pemerintah pusat. Dinas Perhubungan Kota Malang bersama DPRD juga memperjuangkan implementasi BTS agar segera terwujud.

Dengan langkah-langkah ini, Kota Malang diharapkan dapat menjadi model keberhasilan pengelolaan transportasi umum yang efisien dan berkelanjutan di Indonesia. Semoga! (Yy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun