BTS), mengalami penurunan operasional atau bahkan berhenti total. Situasi ini memengaruhi mobilitas masyarakat dan menimbulkan berbagai tantangan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia menghadapi krisis transportasi yang berdampak luas bagi masyarakat. Banyak layanan transportasi umum, seperti Buy The Service (Seperti halnya di Kota Malang, penggunaan moda transportasi umum mulai berkurang bahkan nyaris hilang. Terminal-terminal sepi, hanya beberapa gelintir orang yang menggunakan tempat ini sebagai titik penjemputan bus-bus antar kota dan antar provinsi. Untuk transportasi dalam kota, sebagian besar orang beralih pada penggunaan kendaraan pribadi serta transportasi online yang semakin memudahkan pengguna untuk menjangkau tempat yang akan dituju. Hal ini menimbulkan tantangan baru karena maraknya penggunaan kendaraan pribadi, baik untuk kepentingan pribadi maupun transportasi online, menciptakan banyak titik kemacetan.
Melalui tulisan ini, mari kita membahas penyebab, dampak, dan solusi untuk mengatasi krisis transportasi yang sedang berlangsung, dengan fokus pada Kota Malang yang sedang mempersiapkan program Buy The Service (BTS).
Penyebab Krisis Transportasi di Kota Malang
Hal-hal yang menjadi penyebab adanya krisis transportasi di Kota Malang, disebabkan karena adalanya perubahan pola perilaku masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi online karena lebih fleksibel dan nyaman.
Hal lain yang sangat berpengaruh hingga saat ini adalah dampak pandemi Covid-19 yang secara drastis menghentikan aktivitas yang menggunakan transportasi publik. Badai Covid-19 ini mempercepat penurunan penggunaan transportasi umum akibat pembatasan mobilitas dan kekhawatiran akan penyebaran virus.
Ada hal lain yang juga sangat berpengaruh, yaitu kurangnya fasilitas, pelayanan prima, dan inovasi infrastruktur transportasi umum yang menyebabkan layanan transportasi menjadi kurang diminati.
Dampak Krisis Transportasi
Krisis transportasi publik di Kota Malang memiliki berbagai dampak signifikan yang memengaruhi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa dampaknya:
- Tercipta titik-titik kemacetan di berbagai ruas jalan yang disebabkan oleh meningkatnya jumah kendaraan pribadi  dan maraknya transportasi online. Hal ini juga menyebabkan penurunan efisiensi dalam dunia bisnis karena pengiriman barang yang lambat yang berpengaruh dalam logistik.
- Terjadi penurunan pendapatan sopir angkutan umum karena kehilangan mata pencaharian yang disebabkan penumpang yang banyak berkurang.
- Secara ekonomi akan merugi karena waktu yang hilang akibat kemacetan dan biaya tambahan untuk transportasi pribadi menambah beban ekonomi masyarakat. Biaya bahan bakar meningkat karena konsumsi yang lebih tinggi akibat macet. Adanya pengeluaran tambahan untuk perawatan kendaraan karena pemakaian yang lebih intensif.
- Polusi udara meningkat yang berdampak pada lingkungan. Dengan adanya peningkatan kendaraan pribadi, hal ini semakin menambah kontribusi pada peningkatan polusi udara dan emisi karbon. Kendaraan yang terjebak macet menghasilkan emisi gas buang lebih banyak, sehingga memperburuk kualitas udara. Polusi ini dapat memicu gangguan kesehatan, seperti penyakit pernapasan.
- Alternatif transportasi yang minim yang disebabkan oleh sistem transportasi umum yang kurang memadai membuat masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi, memperburuk kemacetan. Angkutan umum tradisional sering kali tidak terintegrasi dengan baik, sehingga kurang diminati.
Solusi untuk Mengatasi Krisis Transportasi
- Yang tengah diupayakan oleh pemerintah kota Malang adalah optimalisasi transportasi publik melalui BTS. Program Buy The Service (BTS) diharapkan menjadi solusi dengan menyediakan transportasi umum yang nyaman, terjangkau, dan terintegrasi.
- Peningkatan infrastruktur dengan membangun halte modern, jalur khusus, dan fasilitas pendukung lainnya untuk transportasi umum.
- Perlunya edukasi dan kampanye kesadaran secara terus menerus yang mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi.
- Disediakannya subsidi dan insentif bagi operasional transportasi umum dan insentif bagi pengguna angkutan umum.
- Inovasi teknologi juga penting. Dengan mengintegrasikan teknologi seperti aplikasi pemesanan dan pelacakan armada sangat berpotensi meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan transportasi umum.
Kisah Para Pengemudi Transportasi Publik di Malang
Dalam beberapa kesempatan, saya melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi publik seperti angkot atau mikrolet. Terakhir kali, bulan November 2024 lalu saya bersama rombongan pramuka penggalang mengadakan diklat selama dua hari dengan menyewa empat armada mikrolet untuk menuju lokasi perkemahan.
Saya sengaja duduk di depan dan berkomunikasi langsung dengan Pak Kholik, pengemudi sekaligus pemilik mikrolet yang kami tumpangi.
Pak Kholik menceritakan perjalanan panjang kondisi transportasi publik yang semakin terpuruk sejak pengguna lebih memilih kendaraan pribadi dan transportasi online. Puncak keterpurukan angkot di Kota Malang terjadi pada masa pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian dan sosial masyarakat secara global.
Mikrolet Pak Kholik dulu melayani jalur ABB (Arjosari - Borobudur - Bunulrejo) yang kini sudah tidak beroperasi. Mikrolet jadul miliknya kini hanya digunakan untuk kegiatan sekolah, acara kampung, dan kebutuhan aksidental lainnya.