Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjalin Kehangatan: Pentingnya Anjangsana Rutin bagi Teman yang Telah Purna Bakti

15 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 15 Januari 2025   20:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase komparasi kenangan bersama Sr. Maria Goretti Neu, OSU (Dokumentasi pribadi)

"Usia hanyalah angka, sandi untuk catatan. Seorang manusia tidak bisa menghentikan pengalamannya. Dia harus menggunakannya. Pengalaman mencapai lebih banyak dengan lebih sedikit energi dan waktu." - Bernard Baruch

Tak terasa sudah memasuki medio bulan Januari, setelah carut marut kesibukan dan euforia sukacita bersama keluarga di liburan akhir tahun 2024. Kini, segala aktivitas telah mulai kembali seperti sedia kala, kegiatan belajar mengajar (KBM) di semester genap berjalan sebagaimana semestinya.

Seperti tradisi sekolah kami setiap tahun, selesai liburan yang bersamaan dengan suasana natal, kami menyempatkan waktu untuk mengunjungi sahabat yang telah purna bakti (pensiunan).

 Anjangsana ke rumah para pensiunan kepala sekolah, guru, dan karyawan ini merupakan tradisi rutin yang pantang untuk di-skip atau dilewati setiap hari raya, baik natal maupun lebaran.

Berbagi sukacita Natal pada Ibu Karmi sang purna bakti (Dokumentasi pribadi)
Berbagi sukacita Natal pada Ibu Karmi sang purna bakti (Dokumentasi pribadi)

Ada kesan mendalam yang kami rasakan dalam setiap kunjungan yang kami lakukan setiap tahun. Dalam kurun waktu tertentu selalu ada perubahan yang cukup berarti. Ada yang sudah berpulang sekaligus ada yang baru saja memasuki masa pensiun. Ikatan tali silaturahmi yang terus diajut ini menjadi hal yang penting, baik bagi kita yang masih berkarya namun terlebih bagi sang purna bakti.

Mereka Terus Menyala dalam Karya

Hampir semua para pensiunan atau purna bakti yang kami kunjungi telah mempunyai aktivitas yang membuat hidup mereka terus berarti. Mereka tetap terlibat aktif dalam kegiatan bermasyarakat juga pelayanan dalam gereja.

Suster Etty (Maria Goretti Neu), OSU mantan kepala sekolah kami (2005-2009) kini menjadi ibu asrama putri di SMAK St. Maria Surabaya. Beliau menjadi ibu yang selalu membimbing anak-anak asrama juga anak-anak yang bermasalah dalam rutinitas belajar di sekolah. 

Kegiatan ini telah mampu menjadikan beliau semangat untuk terus berkarya dan menjadikannya punya arti sekalipun secara fisik beliau bergantung dengan kursi roda. Beliau adalah sosok teladan bagi kami dalam melanjutkan tugas dan karya.

Saling berbagi cerita (Sumber: Alvita)
Saling berbagi cerita (Sumber: Alvita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun