"Usia hanyalah angka, sandi untuk catatan. Seorang manusia tidak bisa menghentikan pengalamannya. Dia harus menggunakannya. Pengalaman mencapai lebih banyak dengan lebih sedikit energi dan waktu." - Bernard Baruch
Tak terasa sudah memasuki medio bulan Januari, setelah carut marut kesibukan dan euforia sukacita bersama keluarga di liburan akhir tahun 2024. Kini, segala aktivitas telah mulai kembali seperti sedia kala, kegiatan belajar mengajar (KBM) di semester genap berjalan sebagaimana semestinya.
Seperti tradisi sekolah kami setiap tahun, selesai liburan yang bersamaan dengan suasana natal, kami menyempatkan waktu untuk mengunjungi sahabat yang telah purna bakti (pensiunan).
 Anjangsana ke rumah para pensiunan kepala sekolah, guru, dan karyawan ini merupakan tradisi rutin yang pantang untuk di-skip atau dilewati setiap hari raya, baik natal maupun lebaran.
Ada kesan mendalam yang kami rasakan dalam setiap kunjungan yang kami lakukan setiap tahun. Dalam kurun waktu tertentu selalu ada perubahan yang cukup berarti. Ada yang sudah berpulang sekaligus ada yang baru saja memasuki masa pensiun. Ikatan tali silaturahmi yang terus diajut ini menjadi hal yang penting, baik bagi kita yang masih berkarya namun terlebih bagi sang purna bakti.
Mereka Terus Menyala dalam Karya
Hampir semua para pensiunan atau purna bakti yang kami kunjungi telah mempunyai aktivitas yang membuat hidup mereka terus berarti. Mereka tetap terlibat aktif dalam kegiatan bermasyarakat juga pelayanan dalam gereja.
Suster Etty (Maria Goretti Neu), OSU mantan kepala sekolah kami (2005-2009) kini menjadi ibu asrama putri di SMAK St. Maria Surabaya. Beliau menjadi ibu yang selalu membimbing anak-anak asrama juga anak-anak yang bermasalah dalam rutinitas belajar di sekolah.Â
Kegiatan ini telah mampu menjadikan beliau semangat untuk terus berkarya dan menjadikannya punya arti sekalipun secara fisik beliau bergantung dengan kursi roda. Beliau adalah sosok teladan bagi kami dalam melanjutkan tugas dan karya.