Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prigen, Destinasi Slow Living dengan Keindahan Alam dan Budaya Lokal

23 Desember 2024   13:30 Diperbarui: 23 Desember 2024   13:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan gunung Arjuno (Sumber: tripadvisor.com)

Secara geografis, kecamatan Prigen masuk dalam Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di lereng Gunung Arjuno, sehingga memiliki topografi perbukitan dan lembah dengan ketinggian yang relatif tinggi dibanding daerah sekitarnya. Diapit oleh kawasan alam Gunung Arjuno di barat dan area Kecamatan Prigen lainnya di timur. Secara topografi dikelilingi oleh perbukitan dan lembah yang memberikan pemandangan alami dan udara yang sejuk.

Pemandangan gunung Arjuno (Sumber: tripadvisor.com)
Pemandangan gunung Arjuno (Sumber: tripadvisor.com)

Lokasi ini memberikan iklim yang sejuk sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata sekitar 18-22 derajat Celsius. Kondisi geografis ini menciptakan suasana yang ideal untuk kehidupan tenang dan mendukung kesehatan fisik serta mental. Selain itu, desa Ledug mudah diakses dari kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang, menjadikannya tempat yang nyaman untuk tinggal tanpa kehilangan aksesibilitas.

Prigen dikelilingi oleh perbukitan hijau, hutan, dan kebun milik warga. Pemandangan Gunung Arjuno atau bahkan area Prigen dapat dinikmati melalui beberapa titik dari ketinggian. Suasana pedesaan yang alami diiringi kicau burung, nyanyian serangga hutan, dan hembusan angin membuat tempat ini cocok untuk relaksasi.

Akses menuju ke tempat ini yang terletak 48 kilometer dari kota Malang dan 67 kilometer dari Surabaya ini cukup mudah dengan kendaraan pribadi, meskipun beberapa jalan mungkin sempit atau menanjak, khas wilayah pegunungan. Jaraknya relatif jauh dari pusat wisata utama seperti Taman Safari Prigen, sehingga suasana lebih tenang.

Aktivitas dan Kehidupan Sehari-Hari

Sebagian besar penduduk desa adalah petani atau berkebun. Di tempat ini banyak terhampar kebun sayur, buah, dan tanaman khas pegunungan. Kehidupan masyarakat berjalan dengan ritme yang lambat dan sederhana, mencerminkan gaya hidup slow living. Penduduk setempat terkesan ramah dan terbuka terhadap pengunjung yang ingin menikmati ketenangan desa.

Pemandangan Prigen dan gunung Arjuna dari atap Graha Wacana Ledug (Sumber: Adiffanani Ramdansyah - 2021)
Pemandangan Prigen dan gunung Arjuna dari atap Graha Wacana Ledug (Sumber: Adiffanani Ramdansyah - 2021)

Di Prigen, khususnya di kelurahan Ledug fasilitas dasar kehidupan sudah cukup memadai; seperti tempat ibadah, sekolah, klinik desa, pasar, dan kios-kios kebutuhan sehari. Namun untuk kebutuhan yang lebih spesifik seperti pusat perbelanjaan atau layanan kesehatan besar masih harus pergi ke pusat Kecamatan Prigen atau Kota Pasuruan. Koneksi internet pun di beberapa titik mungkin terbatas, tergantung provider.

Hal ini justru penting untuk mendukung kehidupan yang lambat dan sarat dengan pilihan hidup sederhana.

Potensi untuk Slow Living

Prigen sangat pas bagi mereka yang siapa saja yang mencari tempat tempat untuk melambatkan ritme hidup dan lebih dekat dengan alam. Lokasinya di lereng gunung begitu ideal untuk kegiatan seperti berkebun, hiking, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga di tempat yang tenang.

Gambaran kesejukan di Taman Safari Prigen (Sumber: Taman Safari Prigen @Instagram)
Gambaran kesejukan di Taman Safari Prigen (Sumber: Taman Safari Prigen @Instagram)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun