"Bagi saya, adalah penting untuk memiliki kedamaian batin dan ketenangan doa untuk mendengarkan keheningan Allah, yang berbicara kepada kita, dalam kehidupan pribadi kita dan sejarah zaman kita, tentang kekuatan cinta." - Adolfo Perez Esquivel
Bagi umat Katolik berdoa dan bermeditasi di taman doa, pertapaan, dan Gua Maria merupakan aktivitas yang kerap kali dilaksanakan untuk mengisi masa adven, selain masa prapaskah, bulan Maria (Mei), dan bulan Rosario (Oktober).
Pada kesempatan ini, saya akan mengajak sahabat semua untuk kembali mengunjungi Gua Maria Sendang Purwaningsih yang ada di kawasan Malang Selatan dan menjadi tempat berziarah oleh umat Katolik sejak tahun 1959.
Gua Maria ini berjarak kurang lebih 53 kilometer dari kota Malang dan dapat ditempuh selama 2 jam lebih perjalanan. Sebagai obyek wisata religi tempat ini juga sering kali dikunjungi oleh umat lintas agama.
Tempat Meditasi dan Semedi
Gua Maria yang berlokasi di Krajan Wetan, Purworejo, Kecamatan Donomulyo, kabupaten Malang ini berada di tempat yang sejuk, teduh, nyaman, hening, dan tenang yang membuat gua ini menjadi pilihan umat untuk berdoa, bermeditasi dan bersemedi. Banyak orang melakukan menyatu dengan Tuhan dan alam semesta melalui meditasi dan kontemplasi di tempat ini.
Nama Sendang Purwaningsih berasal dari Bahasa Jawa:
- sendang yang artinya sumur atau sumber air
- purwa yang artinya awal atau permulaan
- sih yang artinya rahmat atau kasih
Dapat diartikan bahwa tempat ini adalah “sumber awal mula segala rahmat.”
Di komplek Gua Maria Sendang Purwoningsih ini terdapat ruang khusus bagi yang ingin berdoa secara khusus atau pribadi dengan bermeditasi atau semedi. Ruang ini dibangun agar mendukung suasana hening, khidmat, dan khusyuk.
Papan semedi ini terletak di belakang Gua Maria sebelah kiri atas, tak jauh dari palerepan (aula pertemuan dan tempat istirahat), dan altar perjamuan ekaristi.