Masa Adven adalah kesempatan untuk merefleksikan cara kita berbicara. Apakah perkataan kita mendatangkan damai atau justru melukai orang lain? Apakah perkataan kita membawa kedamaian atau justru menyulut konflik?
Di masa ini, mari memilih kata-kata yang menguatkan, memotivasi, dan membawa sukacita bagi orang lain. Ingatlah, Yesus sendiri adalah Firman yang menjadi manusia (Yohanes 1:14), sehingga perkataan kita juga harus mencerminkan kasih-Nya.
Masa Adven adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan bagaimana kita menggunakan perkataan kita sehari-hari. Dalam semangat Adven, kita diajak menggunakan perkataan untuk membawa penghiburan, harapan, dan sukacita. Kata-kata yang lembut dan penuh kasih mencerminkan kehadiran Kristus dalam hidup kita.
Menjaga Perbuatan
Adven tidak hanya pentingnya menjaga hati dan perkataan, melainkan lebih pada juga perbuatan nyata yaitu dengan melakukan tindakan yang mencermainkan cinta kasih sejati seperti teladan Kristus sendiri.
“Apa yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)
Adven mengajak kita untuk hidup seperti Kristus, yang hadir di dunia bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani (Matius 20:28). Kita pun dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk menunjukkan kasih-Nya pada dunia dengan melakukan tindakan-tindakan nyata.
Tindakan kecil namun penuh cinta memiliki arti besar dengan memberi dan berbagi kasih dengan yang lemah dan membutuhkan, mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, atau membantu dengan tulus adalah contoh konkret menjaga perbuatan kita.
Masa adven juga menjadi kesempatan untuk mengoreksi diri atas kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat. Pertobatan sejati memerlukan perubahan nyata dalam tindakan sehari-hari.
Adven adalah Waktu untuk Merenung dan Bertumbuh
Adven adalah waktu untuk bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih. Dengan menjaga hati, perkataan, dan perbuatan, kita mempersiapkan diri menjadi tempat tinggal yang layak bagi Kristus. Lilin-lilin Adven yang menyala satu per satu menjadi simbol terang yang semakin mendekati puncaknya, yaitu kelahiran Sang Juru Selamat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!