Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gereja Katolik Maria Annunciata Lodalem Berdiri di Kawasan yang Dulu Dianggap Angker

5 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 5 Desember 2024   15:28 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan melihat kondisi umat Katolik yang semakin bertambah, maka didirikan sebuah stasi sebagai komunitas basis di desa Arjosari pada tahun 1968. Pelayanan sakramental dan pembinaan umat pun berjalan dengan baik setelah stasi ini mulai berjalan.

Hingga akhirnya pada tanggal 21 Juli 1971, stasi ini berkembang menjadi Paroki Maria Annunciata Lodalem yang memiliki arti: “Maria Annunciata”, Maria menerima kabar sukacita (Maria Pemberitaan) yang menggambarkan peristiwa pewartaan Malaikat Gabriel kepada Maria seperti tertuang dalam Injil.

Seperti pada prasasti dalam bahasa dan aksara Jawa yang saat ini tersemat pada sebuah batu di depan gereja, ditulisakan bahwa gereja ini diberkati oleh Bapa Uskup Malang almarhum Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O.Carm pada Minggu Wage, 1 April 1990.

Dibangun di Kawasan Angker

Pada saat itu sekitar tahun 1968, warga masyarakat Arjowilangun, khususnya para penatua yang ada pada saat itu (disebutkan bernama bapak Tun Tawar dan bapak Kamat) mengisahkan bahwa tanah lokasi berdirinya gereja termasuk tanah keramat atau angker. Tak ada masyarakat yang berani mendirikan rumahnya di tempat tersebut.

Mereka meyakini bahwa lokasi di mana gereja saat ini berdiri merupakan pusat kerajaan kaum lelembut atau roh halus. Di tempat ini pun terdapat sumber air tanah yang cukup besar dan ditumbuhi pohon rindang yang cukup besar. Keberadaannya sangat mendukung anggapan bahwa tanah tersebut angker dan keramat.

Gua Maria di samping kanan gereja dekat makam Romo Lohuis, O.Carm (Sumber: Dokumentasi pribadi Desember 2024)
Gua Maria di samping kanan gereja dekat makam Romo Lohuis, O.Carm (Sumber: Dokumentasi pribadi Desember 2024)

Desa Lodalem juga dikenal dengan sebutan pasar dukun, tempat melunasi nazar warga dan hewan yang sakit. Kala itu setiap Jumat Pahing pasar Lodalem penuh dengan pedagang juga penduduk yang berdatangan untuk melunasi nazarnya tersebut.

Hewan yakni sapi-sapi sakit yang telah sembuh dibawa ke pasar Lodalem ditandai dengan membeli bunga dan mengalungkan kerupuk pada leher sapi tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tanda pelunasan nazar baru kemudian sapi dibawa pulang kembali oleh pemiliknya masing-masing.

Pada saat itu, demi mengembangkan stasi menjadi sebuah gereja paroki, almarhum Romo G.J.A. Lohuis, O. Carm mencari tempat untuk mendirikan gedung gereja.

Beliau memutuskan untuk mendirikan gereja di tempat yang diyakini masyarakat sebagai tempat angker ini setelah sebelumnya ditawari tanah sebelah Timur pasar Lodalem seluas 1 hektar dan strategis.

Sumber: Tim Dokumentasi
Sumber: Tim Dokumentasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun