Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jejak Sang Pencerah dari Surga Tersembunyi Pesisir Pantai Malang Selatan

12 November 2024   08:30 Diperbarui: 14 November 2024   09:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agung Triono sang “Choral Nanny”, pejuang konservasi membawa benih terumbu karang di Pantai Kletekan (Foto : Agung 2024)

Mengelola Bank Sampah

     Bank sampah dibuat di KBA Lenggoksono sebagai wadah menerima hasil setoran sampah warga masyarakat. Hasil dari setoran tersebut menjadi sumber pendapatan bagi bersama. Selain itu, hal ini sangat bermanfaat untuk meminimalisasi bencana banjir karena sungai yang tidak mengalir secara baik akibat timbunan sampah.

Pott - pot dari pakaian dan kain-kain bekas (Dokumentasi pribadi November 2024)
Pott - pot dari pakaian dan kain-kain bekas (Dokumentasi pribadi November 2024)

Menggalakkan Penghijauan 

     Agung mengajak warganya untuk menjadikan kampungnya menjadi kampung hijau yang dititikberatkan pada konsep ramah lingkungan dengan program satu rumah minimal 10 jenis tanaman di halaman rumah, pekarangan, dan juga tepi jalan. Gerakan tanaman toga juga digalakkan sehingga obat alami dapat diperoleh di sekitar tempat tinggal sebagai pertolongan pertama.

2. Pilar Kesehatan

     Dalam pilar ini, Agung dibantu oleh para kader posyandu setempat untuk menyosialisasikan pengetahuan dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat terlebih dalam upaya pencegahan stunting dengan menjaga gizi dan pola makan pada anak dengan melaksanakan pembagian makanan bergizi bekerjasama dengan tenaga kesehatan setempat. Pemeriksaan kesehatan balita dan lansia dilakukan secara rutin dan dipantau secara seksama.

3.  Pilar Pendidikan

     Agung Triono yang seorang multitalent. Melalui pengetahuan dan keahliannya, ia mampu mengumpulkan ratusan anak hingga 250 lebih untuk dibina dan diberikan keleluasaan belajar menyanyi, menari, bermain musik, membaca, memainkan permainan tradisional tarian lesung dan egrang.       Agung menggunakan sebuah rumah yang cukup luas yang dinamakan Sanggar Pasinaon Maritim atau dapat dijabarkan sebagai tempat belajar kelautan, dengan landasan bahwa tempat ini sangat erat dengan kawasan maritim.

Sajian tarian, nyanyian, dan permainan tradisional anak-anak KBA Lenggonsoko (Dokumentasi pribadi September 2024)
Sajian tarian, nyanyian, dan permainan tradisional anak-anak KBA Lenggonsoko (Dokumentasi pribadi September 2024)

Menjalankan pilar Pendidikan ini tidak mudah. Mengumpulkan ratusan anak-anak generasi internet yang bergantung pada gadget untuk mencintai budaya gadget friendly merupakan tantangan tersendiri. Di awal seringkali menghadapi anak-anak yang tantrum ketika dijauhkan dari media smartphone. 

Namun seiring berjalannya waktu mereka menjadi terbiasa bahkan mulai mencintai budaya yang digencarkan terus menerus oleh Agung dalam setiap perjumpaan dan latihan-latihan sepulang sekolah. Agung pulalah yang telah membina ratusan anak Kampung Berseri Astra (KBA) menjadi anak-anak yang sadar lingkungan, tak bergantung pada gadget, dan berprestasi.

Dalam berbagai kesempatan ceremonial penyambutan tamu, anak-anak ini telah siap dengan sajian kreatifitas mereka seperti telah diulas sebelumnya. Mereka dengan busana tradisional menyanyikan lagu penyambutan diiringi angklung dengan memainkan lesung dan egrang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun