Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jejak Sang Pencerah dari Surga Tersembunyi Pesisir Pantai Malang Selatan

12 November 2024   08:30 Diperbarui: 14 November 2024   09:01 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agung Triono bersama masyarakat sekitar dalam Gerakan Inovasi Hijau (Foto : Agung Triono 2024)

Mentari pagi itu terasa hangat, sinarnya menerpa permukaan pantai hingga berkilau-kilau. Debur ombaknya lembut memecah karang, menggulung hingga ke tepian pantai yang tampak bersih tanpa sampah-sampah berserakan. Angin pun berdesir membelai anak-anak rambut, sejuk dan meregangkan syaraf. Terbersit rasa syukur, karya Tuhan atas semesta ini memang patut dirawat dan dipelihara bukan hanya untuk sekadar dinikmati.

Pantai Lenggoksono, sebuah pantai yang terletak di pesisir selatan tepi Samudera Indonesia. Pantai yang masih alami ini merupakan surga tersembunyi yang menyimpan keelokan dan kemolekan alam tiada tara. Tak hanya pemandangannya yang indah, lebih dari itu ragam ikan yang terkandung di dalamnya seperti cakalang, layur, lobster, udang dan cumi-cumi juga sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Agung, penulis dan anak-anak KBA Lengoksono yang menyajikan tarian, nyanyian, dan permainan tradisional (Dokumentasi pribadi September 2024)
Agung, penulis dan anak-anak KBA Lengoksono yang menyajikan tarian, nyanyian, dan permainan tradisional (Dokumentasi pribadi September 2024)

Tidak jauh dari pesisir pantai Lenggoksono, sayup-sayup terdengar suara nyanyian merdu gadis-gadis kecil kampung berkebaya diiringi irama lesung bersahutan yang dimainkan oleh tiga orang ibu. Puluhan anak-anak gadis kecil ini menyenandungkan theme song Kampung Berseri Astra Lenggoksono. Beberapa anak-anak lelaki berjalan dengan menggunakan egrang, sebuah permainan tradisional yang mulai terkikis.

Suatu pemandangan yang tidak hanya indah melainkan mengharukan kalbu, di mana era masa kini sangat jarang ditemui kerumunan anak-anak berkumpul untuk bermain, bernyanyi, berdendang dan memainkan permainan tradisional. Yang acap kali nampak, anak-anak Gen Z lebih banyak menghabiskan waktu dengan smartphone, media sosial, dan internet.

Dilansir dari laman BBC melalui Kompas.com, seorang pakar generational chohorts atau “pengelompokan generasi”, Dr. Alexis Abramson memaparkan bahwa meskipun kaya akan informasi, Gen Z mempunyai kecenderungan tergantung terhadap teknologi, menyukai hal yang instan, terkesan terburu-buru, dan mempunyai karakter keras kepala. Hal ini yang membuat seorang pemuda kampung di desa pesisir pantai nan jauh dari perkotaan menyelipkan mimpi-mimpinya.

Lahirnya Seorang Local Champion

Di sinilah, di dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang seorang pemuda asli Lenggoksono lahir sebagai Local Champion SATU Indonesia Award 2017 yang diadakan oleh Astra Indonesia bernama Agung Triono. 

Baca juga: Cerpen : Mbah Wondo

Nama Agung Triono melambung sejak saat itu dengan mendapat anugerah menjadi 2 besar nasional, program lingkungan; konservasi dan ekowisata bahari yang berfokus pada potensi kelautan.

Berawal dari hal ini, Agung Triono mulai gerak cepat mewujudkan mimpinya untuk memajukan Lenggoksono yang konon dikenal jauh dari kata bersih dan indah. Sebelum adanya perubahan kampung secara besar-besaran, masyarakat tidak sadar lingkungan, terkesan kumuh, dan tidak ada penghijauan. Hal yang sangat miris adalah melubernya sampah yang dibuang sembarangan. 

Sampah-sampah dibuang ke sungai, dibakar dan lebih miris lagi pantai pun tak luput menjadi sarana pembuangan sampah-sampah plastik. Hal ini yang membuat pemandangan pantai menjadi tak lagi elok dan indah. Masyarakat setempat yang menggantungkan hidup dari laut, menggunakan cara-cara yang berbahaya dengan menggunakan potasium yang mengakibatkan rusaknya ekosistem laut; mematikan ikan dan merusak terumbu karang.

Agung Triono sang “Choral Nanny”, pejuang konservasi membawa benih terumbu karang di Pantai Kletekan (Foto : Agung 2024)
Agung Triono sang “Choral Nanny”, pejuang konservasi membawa benih terumbu karang di Pantai Kletekan (Foto : Agung 2024)

Agung kemudian mengajak masyarakat kampung Lenggoksono untuk mulai peduli terhadap lingkungan, berawal dari lingkungan sekitar rumah masing-masing hingga di area pantai Lenggoksono. Agung jualah memelopori penyelamatan dan pengembangan ekosistem terumbu karang.

Hingga pada bulan Maret tahun 2021 kampung Lenggoksono menjadi nominasi Kampung Berseri Astra. Usaha tak kan menghianati hasil, buah manis pun terpetik ketika kampung Lenggoksono terpilih menjadi salah satu Tunas Kampung Berseri Astra bersama 70 Tunas Kampung Berseri Astra lainnya. 

Setelah melalui berbagai proses, akhirnya pada 28 Juli 2021 KBA Lenggoksono terpilih menjadi 17 terbaik se-Indonesia. Sebuah kebanggan tiada terkira, ketika  kampung pesisir Lenggoksono yang berjarak 70 kilometer dari kota Malang ini mampu menjadi sebuah kampung yang berprestasi di tingkat nasional.

Program Kampung Berseri Astra merupakan aksi nyata dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang dicanangkan oleh PT. Astra International TBK yang berfokus pada pengembangan kampung atau daerah yang tertinggal dengan membawa empat pilar program pembangunan terpadu yakni pilar Kesehatan, pilar Pendidikan, pilar Lingkungan, dan pilar Kewirausahaan.

Tak disangka Agung Triono, pemuda Coral Nanny yang lahir pada tahun 1988 ini mampu menjadi penggerak bagi masyarakat kampung Lenggoksono menuju kampung yang bersih dan bermartabat. Berkat cintanya pada lingkungan dan amanat almarhum ayahnya yang juga seorang penggerak masyaarakat memerangi illegal fishing di pantai Lenggoksono, Agung Triono mengubah kampungnya menjadi kampung yang dikenal seantero nusantara.

Program Empat Pilar Kampung Berseri Astra Lenggoksono

Menjadi Coral Nanny atau pengasuh karang merupakan kepercayaan istimewa bagi Agung Triono. Ia menggerakkan masyarakat melindungi ekosistem terumbu karang, menanam transplantasi terumbu karang, memasang kotak bibit terumbu karang serta menjaga zona area inti konservasi terumbu karang dan mengawasinya secara maksimal. Kekuatan inilah yang menjadi pokok Agung menggarap empat pilar Kampung Berseri Astra Lenggoksono yang harus diampunya.

Meskipun tak mudah, upaya Agung Triono menyosialisasikan empat pilar KBA pada masyarakat sekitarnya. Gerak cepat terus menerus dilakukan oleh Agung hingga kampung Lenggoksono benar-benar menjadi kampung yang bersinar. Program-program inovatif Agung laksanakan hingga empat pilar dapat tergarap dengan baik dan melaju signifikan.

1. Pilar Lingkungan

Berbekal kepiawiannya sebagai pengasuh karang di kawasan pantai Lenggoksono, Agung menggerakkan masyarakat berbagai kalangan untuk melakukan bersih-bersih lingkungan sekitar rumah, sungai dan juga pesisir pantai secara rutin dan terjadwal. Mereka menggalakkan “budaya malu membuang sampah sembarangan”. 

Program inovatif “Gerakan Kembali ke Alam, dari Keterbatasan Masyarakat Masyarakat menjadi Berkah” pun menjadi program yang sangat menunjang keberhasilan pelaksanaan pilar Lingkungan. Gerakan atau aksi ini antara lain adalah :

Gerakan Pilah Sampah

Sampah-sampah organik dan non organik yang dihasilkan dipilah di setiap rumah tangga. Beberapa sampah non organik dikumpulkan pada pengepul untuk kemudian dapat didaur ulang. Selain itu sampah-sampah berupa botol plastik diolah kembali menjadi ecobrick, souvenir yang dikelola bersama dalam Rumah Botol, sebuah rumah kecil yang dibuat dari sampah-sampah botol dan berisi benda-benda atau souvenir yang dibuat dari sampah botol plastik.

Sampah atau limbah organik pun diolah kembali menjadi pupuk cair secara alami tanpa bahan kimia dan dikumpulkan di satu tempat dalam pendopo di kompleks Sanggar Pasinaon Maritim. Pupuk cair organik ini dibuat sendiri dan dapat digunakan oleh masyarakat setempat.

Selain limbah organik dan non organik juga terdapat limbah batok kelapa yang dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan atau souvenir. Pilar Lingkungan yang telah ditanamkan selama ini sangat  berkontribusi dalam upaya perawatan lingkungan yang berkelanjutan.

Agung, Tim pengurus KBA Lenggoksono, dan penulis dalam Rumah Botol (Foto : Agung September 2024)
Agung, Tim pengurus KBA Lenggoksono, dan penulis dalam Rumah Botol (Foto : Agung September 2024)

Kegiatan ini bermanfaat dan termasuk dalam pilar Kesehatan karena lingkungkan yang bersih dan sehat membuat Kawasan menjadi terbebas dari penyakit, seperti penyakit DB, malaria dan lain sebagainya. Kegiatan ini pun masuk dalam pilar Kewirausahaan yang berfokus pada hasil dari limbah berupa hasil kerajinan atau souvenir.

Hasil kerajinan tangan dari limbah batok kelapa, berpotensi untuk meningkatkan pilar Lingkungan dan Kewirausahaan (Foto : Agung Triono 2024)
Hasil kerajinan tangan dari limbah batok kelapa, berpotensi untuk meningkatkan pilar Lingkungan dan Kewirausahaan (Foto : Agung Triono 2024)

Hal luar biasa dapat teraih, semua upaya ini juga meningkatkan potensi pariwisata setempat sehingga dapat ditarik benang merah bahwa segala kegiatan yang telah dilakukan menghasilkan 3 dampak berkelanjutan yang disebut “Ekosismi” yaitu ekologi, sosial dan ekonomi.

Pupuk organik cair buatan  ibu-ibu KBA Lenggoksono yang bermanfaat untuk petani warga setempat (Dokumentasi pribadi September 2024)
Pupuk organik cair buatan  ibu-ibu KBA Lenggoksono yang bermanfaat untuk petani warga setempat (Dokumentasi pribadi September 2024)

Gerakan Sapu Bersih

     Melalui sosialisasi terus menerus dalam kelompok ibu-ibu PKK, Agung Triono bersama pengurus membudayakan Gerakan atau Aksi Sapu Bersih setiap seminggu sekali bergotong-royong bersama seluruh masyarakat membersihkan lingkungan sekitar. Selain itu kegiatan sapu bersih ini juga rutin sebulan sekali dilakukan pada sungai-sungai dan pantai.

     Gerakan serentak ini dilakukan oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, juga dewasa. Penanaman karakter bersih lingkungan ini telah Agung tanamkan sejak dini dalam diri anak-anak KBA Lenggoksono, sehingga kegiatan mereka bervariasi atau tidak monoton.

Mengelola Bank Sampah

     Bank sampah dibuat di KBA Lenggoksono sebagai wadah menerima hasil setoran sampah warga masyarakat. Hasil dari setoran tersebut menjadi sumber pendapatan bagi bersama. Selain itu, hal ini sangat bermanfaat untuk meminimalisasi bencana banjir karena sungai yang tidak mengalir secara baik akibat timbunan sampah.

Pott - pot dari pakaian dan kain-kain bekas (Dokumentasi pribadi November 2024)
Pott - pot dari pakaian dan kain-kain bekas (Dokumentasi pribadi November 2024)

Menggalakkan Penghijauan 

     Agung mengajak warganya untuk menjadikan kampungnya menjadi kampung hijau yang dititikberatkan pada konsep ramah lingkungan dengan program satu rumah minimal 10 jenis tanaman di halaman rumah, pekarangan, dan juga tepi jalan. Gerakan tanaman toga juga digalakkan sehingga obat alami dapat diperoleh di sekitar tempat tinggal sebagai pertolongan pertama.

2. Pilar Kesehatan

     Dalam pilar ini, Agung dibantu oleh para kader posyandu setempat untuk menyosialisasikan pengetahuan dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat terlebih dalam upaya pencegahan stunting dengan menjaga gizi dan pola makan pada anak dengan melaksanakan pembagian makanan bergizi bekerjasama dengan tenaga kesehatan setempat. Pemeriksaan kesehatan balita dan lansia dilakukan secara rutin dan dipantau secara seksama.

3.  Pilar Pendidikan

     Agung Triono yang seorang multitalent. Melalui pengetahuan dan keahliannya, ia mampu mengumpulkan ratusan anak hingga 250 lebih untuk dibina dan diberikan keleluasaan belajar menyanyi, menari, bermain musik, membaca, memainkan permainan tradisional tarian lesung dan egrang.       Agung menggunakan sebuah rumah yang cukup luas yang dinamakan Sanggar Pasinaon Maritim atau dapat dijabarkan sebagai tempat belajar kelautan, dengan landasan bahwa tempat ini sangat erat dengan kawasan maritim.

Sajian tarian, nyanyian, dan permainan tradisional anak-anak KBA Lenggonsoko (Dokumentasi pribadi September 2024)
Sajian tarian, nyanyian, dan permainan tradisional anak-anak KBA Lenggonsoko (Dokumentasi pribadi September 2024)

Menjalankan pilar Pendidikan ini tidak mudah. Mengumpulkan ratusan anak-anak generasi internet yang bergantung pada gadget untuk mencintai budaya gadget friendly merupakan tantangan tersendiri. Di awal seringkali menghadapi anak-anak yang tantrum ketika dijauhkan dari media smartphone. 

Namun seiring berjalannya waktu mereka menjadi terbiasa bahkan mulai mencintai budaya yang digencarkan terus menerus oleh Agung dalam setiap perjumpaan dan latihan-latihan sepulang sekolah. Agung pulalah yang telah membina ratusan anak Kampung Berseri Astra (KBA) menjadi anak-anak yang sadar lingkungan, tak bergantung pada gadget, dan berprestasi.

Dalam berbagai kesempatan ceremonial penyambutan tamu, anak-anak ini telah siap dengan sajian kreatifitas mereka seperti telah diulas sebelumnya. Mereka dengan busana tradisional menyanyikan lagu penyambutan diiringi angklung dengan memainkan lesung dan egrang.

Permainan tradisional egrang yang mulai terkikis di era Gen Z (Dokumentasi pribadi September 2024)
Permainan tradisional egrang yang mulai terkikis di era Gen Z (Dokumentasi pribadi September 2024)

Pengalaman edukasi selain yang sudah djabarkan tersebut di atas, di KBA Lenggoksono juga terdapat beberapa hewan ternak yang meliputi ternak ayam, babi, kambing, dan sapi sebagai sarana edukasi.

Agung juga akan mendirikan taman baca agar literasi anak-anak pun dapat bertumbuh dan berkembang di kampung ini. Sasaran bukan saja anak-anak, melainkan bagi seluruh warga masyarakatnya dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tarian lesung ibu-ibu KBA Lenggoksono (Dokumentasi pribadi September 2024)
Tarian lesung ibu-ibu KBA Lenggoksono (Dokumentasi pribadi September 2024)

Pengetahuan dan literasi masyarakat dalam hal lingkungan, budaya, dan kelautan dirasa sangat penting untuk menunjang keberhasilan majunya Kampung Berseri Astra Lenggoksono. Dapat dimungkinkan kelak akan lahir tokoh-tokoh penting bagi kampung dan bangsa Indonesia dari anak-anak ini, terlebih jika ditunjang dengan pembinaan karakter yang baik.

4. Pilar Kewirausahaan

     Dengan menggalakkan pengelolaan sampah yang baik, potensi menggali sumber pendapatan melalui pengadaan barang-barang daur ulang juga terbuka. Selain menghasilkan kerajinan atau souvenir dari barang bekas seperti botol, kemasan sabun, kopi instan dan lain sebagainya, sampah baju bekas pun dapat disulap menjadi pot-pot yang indah untuk tanaman hias.Pengelolaan sampah organik cair juga menjadi peluang mendapatkan pendapatan, apalagi jika dikemas secara baik.

     Olahan kopi lokal, abon ikan, dan keripik pisang yang dibuat oleh ibu-ibu setempat menjadi oleh-oleh yang menarik sekaligus enak dan khas dari KBA Lenggoksono.

Dua dari tiga hasil produksi UMKM olahan makanan khas Lenggoksono: Kopi dan Abon Ikan (Foto : Agung 2024)
Dua dari tiga hasil produksi UMKM olahan makanan khas Lenggoksono: Kopi dan Abon Ikan (Foto : Agung 2024)

     Dalam pengembangannya KBA Lenggoksono bekerjasama dengan Bursa Jawa Timur yang melibatkan KBA Lenggoksono mengenalkan produknya dalam event-event yang diselenggarakan baik tingkat Jawa Timur maupun nasional.

     Dampak pergerakan yang telah dilakukan tak hanya dapat menghasilkan produk melainkan juga berdampak signifikan dalam bidang pariwisata, yakni wisata bahari dan Kampung Berseri Astra sebagai kampung wisata.

Prestasi Gemilang KBA Lenggoksono

     Sosok Agung Triono sebagai local champion yang tangguh dan peduli lingkungan tak dapat dipungkiri oleh masyarakat meskipun dijalaninya dengan tidak mudah. Pengalaman tidak diterima oleh masyarakat pun telah dialaminya sebagai cambuk untuk terus melangkah demi kampungnya berprestasi dan kesejahteraan hidup masyarakatnya juga meningkat.

Prestasi lain pun mengiringi KBA Lenggoksono dari waktu ke waktu. Setelah pencapaian gemilang sebagai Kampung Berseri Astra di tahun 2021, pada Agustus 2023 Kawasan Wisata Bowele (Pantai Bolu-bolu, Pantai Wediawu, Pantai Lenggoksono) menempati posisi ke-4 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Agung memegang piala kejuaraan Kampung Iklim Tingkat Nasional kategori Utama (Dokumentasi pribadi September 2024)
Agung memegang piala kejuaraan Kampung Iklim Tingkat Nasional kategori Utama (Dokumentasi pribadi September 2024)

Tak berhenti di sini, Lenggoksono meraih prestasi sebagai salah satu Kampung Iklim Tingkat Nasional kategori Utama pada bulan Oktober 2023. Bersama masyarakat setempat, Agung telah berhasil menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang berksinambungan dalam kegiatan-kegiatannya di KBA Lenggoksono.

Berkat konsistensinya dalam menggerakkan pemuda sekitar untuk menerapkan “Gerakan Inovasi Hijau: Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia”, Agung Triono masuk dalam 5 besar nominator Local Champion KBA-DSA Inovation 2024.

Bukan sekadar prestasi di atas kertas dan viral di media sosial belaka, prestasi yang diraih merupakan sebuah perjuangan panjang yang menuntut daya pikir yang cerdas, support tenaga yang prima, serta sebuah penekanan ego dalam kerendahan hati. Tanpa itu apapun yang dihasilkan tak kan mungkin mampu berkelanjutan.

Terlepas dari hal itu, rentetan prestasi gemilang KBA Lenggoksono yang dipelopori seorang Agung Triono merupakan capaian yang luar biasa dan berkesinambungan.

Siapa Sosok Agung Triono lni?

     Sosok Agung Triono identik dengan sang pencerah lingkungan di kawasan pesisir pantai selatan, tepatnya di pantai Lenggoksono. Nama Agung mencuat ke ranah publik sejak ia dinobatkan secara resmi sebagai pemenang Satu Indonesia Award tingkat provinsi pada tahun 2017. Agung merupakan seorang pemuda yang sangat berpengaruh yang membawa kampungnya menjadi Kampung Berseri Astra di bawah naungan PT. Astra International Tbk.

     Sebagai pemuda asli dusun Lenggoksono, Agung Triono mempunyai mimpi besar menjadikan masyarakat mempunyai kesadaran tinggi dalam upaya pelestarian lingkungan, mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang up to date dengan perkembangan dan perubahan zaman. Ia sangat peduli terhadap keberlangsungan ekosistem dan lingkungan baik di dusunnya maupun di kawasan pesisir pantai. 

Agung bukan hanya sosok yang mampu menggerakkan masyarakat namun lebih dari itu ia merupakan sosok yang menjadi teladan karena ia sendiri terjun langsung dalam menjalankan program empat pilar CSR Astra. Agung mendedikasikan seluruh hidupnya demi kemajuan dan perkembangan dusun tempat kelahirannya.

Agung Triono dan penulis (Dokumentasi pribadi November 2024)
Agung Triono dan penulis (Dokumentasi pribadi November 2024)

     Agung Triono yang meskipun hanya seorang lulusan SMP, namun berkat kegigihannya mampu mengharumkan nama dusun Lenggoksono di mata nasional dan dunia. Melalui penghargaan Astra Award, Agung Triono melaju sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam perubahan dusunnya secara signifikan.

     Sejak lulus SMP, Agung remaja membantu almahum ayahnya yang menjadi pelopor konservasi terumbu karang di pantai Lenggoksono. Berkat kegigihan dan cintanya pada potensi kampung halamannya Agung merasa bangga dan mempunyai harapan besar bahwa masyarakat luas dapat melihat keindahan bawah laut dengan keindahan terumbu karangnya serta perubahan baik pola pikir masyarakat yang berada di Kampung Berseri Astra Lenggoksono, kampung kelahiran Agung, sang pencerah. (Yy)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun