Hehehe, aku akan mencoba menetralisir perasaan ketika menulis setiap baris tulisan memori hati ini kembali ke masa-masa remaja.Â
Selepas SMIP (sekarang SMK Pariwisata) tahun 1995, aku ditaksir salah seorang guru muda. Sebenarnya aku sudah merasakan gelagat itu sejak masuk penjurusan kelas dua, namun aku terlalu culun untuk peka dan memang tak menanggapinya.
Guru muda yang waktu itu masih berstatus mahasiswa ini sangat hobi memasak, menari, dan menyanyi. Beberapa kali ia membawa kue-kue buatannya sendiri khusus untukku. Terkadang aku cemas jika tiba-tiba kebiasaan ini diketahui teman-teman.
Karena tidak mengajar kelas jurusanku, waktu itu aku mengambil jurusan Usaha Perjalanan Wisata sedangkan beliau mengajar jurusan Usaha Perhotelan sering kali ia mengerjaiku untuk menulis di papan tulis ketika piket menggantikan guru yang tidak bisa mengajar kelasku.
Dengan begitu kami sering bertemu saat aku harus mengembalikan buku tersebut kepadanya. Tak jarang beliau sengaja bersembunyi agar seolah-olah aku yang lebih sering menginginkan pertemuan itu.Â
Hal ini hanya sedikit dari banyak pengalaman unik sekaligus mengundang ribuan tanya hingga sampai pada masa aku lulus dan meninggalkan sekolah.
Komunikasi kami tak berhenti sampai di sini. Selepas lulus, pak guru berpostur tinggi tegap ini datang ke rumah dan meminta bantuanku mengerjakan buku pegangan guru seingatku buku tentang "Higiene dan Sanitasi" untuk kelas Perhotelan. Aktivitas ini membuatku menjadi sering mengunjungi sekolah untuk mengetiknya di laboratorium komputer sekolah.
Tembakan Mengejutkan
Suatu ketika ia mengungkapkan perasaannya dengan cara yang unik karena ia tak mampu mengucapkannya secara langsung. Dengan alasan menemaninya mengunjungi mantan kepala SMA-nya dulu, ia membawaku mengelilingi kota Malang dari ujung ke ujung tanpa kejelasan tujuan.
Hingga akhirnya sampailah kami di rumah mantan kepala sekolahnya dulu, dan tanpa basa basi ia memperkenalkanku sebagai calon istrinya. Jantungku pun seperti mau meloncat, dan benar detak-detaknya meloncat ke raut mukaku hingga memerah.