Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"More than Words", Lantunan Candu yang Membangkitkan Nestapa

27 Juli 2024   11:50 Diperbarui: 1 Agustus 2024   11:25 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Extreme | billboard.com via Kompas.com

Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
It's not that I want you
Not to say, but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldn't have to say that you love me
'Cause I'd already know
What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you 
- More than Words by Extreme

Dua bait syair lagu "More than Words" milik musisi Extreme ini pernah sangat booming dan viral di pertama kali rilisnya tahun 1990. Lagu ini merupakan single ballad acoustic dalam single album Extreme II : Pornograffitti yang meraih puncak kesuksesan dalam kancah musik dunia.

Mengenal Grup Band Extreme

Extreme merupakan salah satu band yang paling sukses pada awal tahun 1990-an yang telah menjual lebih dari 10 juta album di seluruh dunia. Pada 23 Maret 1991 lagu ini dijadikan single ketiga dari album tersebut.

Grup band ini menduduki peringkat 10 pada Billboard 200, dan menerima 2 kali platinum pada Oktober 1992 juga sempat menjuarai tangga Billboard's Hot 100 di Amerika.

Saking boomingnya lagu ini menjadi salah satu dari 500 album terbaik versi Majalah Rolling Stone. Dilansir dari wikipedia.com kelompok musik ini telah melepas lima album studio, dua album live (di Jepang) dan dua album kompilasi. 

Lagu ini masuk kategori one hit wonder karena karyanya meledak secara fantastis yang digemari berbagai kalangan. Musisinya populer dan mencapai puncak hanya ketika single lagu "More than Words" nya mengguncang jagad musik dunia saat one hit wonder itu saja. 

Cover: Courtesy of A&M @undiscovermusic.com
Cover: Courtesy of A&M @undiscovermusic.com

Namun musisinya, Extreme menjadi musisi legendaris karena membawakan lagu legendaris yang dikenang sepanjang masa. Extreme merupakan grup band bergenre pop dan rock yang berasal dari Amerika Serikat.

Lagu ini sangat populer dan beredar dengan format single cassette dengan style lagu balada yang kini masih dapat kita nikmati di platform Youtube, Spotify, dan lain sebagainya.

Lagu Galau Sepanjang Masa

Lagu "More than Words" ini mempunyai makna yang sangat dalam meskipun sederhana. Dalam lagu ini tersirat kegalauan seseorang yang menuntut sebuah bukti cinta yang nyata tanpa banyak kata. Menunjukkan rasa cinta cukup melalui tindakan nyata yang menyiratkan sebuah ketulusan cinta.

Bersit keraguan dalam hatiku mengangkasa ketika topik pilihan Kompasiana tentang "One Hit Wonder" ini naik ke permukaan; menulisnya atau tidak. 

Ada rasa lain terselip dan aku terusik untuk memetik dawai gitar dan mulai kembali menyenandungkannya.

Lagu kesukaan yang booming di masa putih biru ini menyisakan kisah pilu delapan tahun kemudian.

Lagu Pilihan Ujian Praktik Seni Musik

Menyoal one hit wonder, ingatanku terbentur pada lagu "More than Words" yang dipopulerkan oleh kelompok musik Extreme. Lagu ini booming ketika aku duduk di kelas dua SMP semester ganjil di tahun 1991. Lagu ini acap kali terdengar di radio dan sering diputar di pertokoan. 

Tak sedikit dari orang berbagai kalangan dan genre berburu kasetnya di toko-toko kaset baik di toko-toko juga di pasar Senggol.

Aku sendiri juga berusaha untuk mendapat kaset itu, yang akhirnya kuperoleh dari kakak sepupu dari Surabaya. Gembiranya tidak terkira, dan setelahnya mulai mati-matian belajar akord gitarnya untuk bisa menyanyikannya.

Tak hanya itu, lagu ini menjadi ajang kirim dan request lagu di radio-radio. Paling kuingat di tahun 1991 an, aku sering berjalan kaki rame-rame ke stasiun radio Imanuel hanya untuk mengirim request lagu, termasuk lagu ini.

Saking senengnya, aku pun memilih lagu ini sebagai lagu yang ditampilkan saat ujian praktik seni musik selain satu lagi "Wind of Change" - nya Scorpions menjelang kelulusan tahun 1992 meskipun pamor musisinya hanya berhenti di lagu itu saja. Sekali muncul langsung booming fantastis, lalu meredup dan hilang.

Satu yang tak hilang bahkan akan abadi, ya lagunya sendiri yang bertajuk "More than Words" ini.

Kembalinya Ingatan Masa Sekolah

Lagu Extreme yang diciptakan oleh salah satu frontman grup musisi Extreme, Gary Cherone ini sangat lekat di ingatan. Bait-bait syairnya menyiratkan makna yang sangat dalam, dan aku sangat suka pakai banget.

Mengapa ada bersit ragu untuk menuliskan tentang lagu ini? 

Hehehe, aku akan mencoba menetralisir perasaan ketika menulis setiap baris tulisan memori hati ini kembali ke masa-masa remaja. 

Selepas SMIP (sekarang SMK Pariwisata) tahun 1995, aku ditaksir salah seorang guru muda. Sebenarnya aku sudah merasakan gelagat itu sejak masuk penjurusan kelas dua, namun aku terlalu culun untuk peka dan memang tak menanggapinya.

Kenangan masa SMA | ilustrasi | Dokumen pribadi 1990
Kenangan masa SMA | ilustrasi | Dokumen pribadi 1990

Guru muda yang waktu itu masih berstatus mahasiswa ini sangat hobi memasak, menari, dan menyanyi. Beberapa kali ia membawa kue-kue buatannya sendiri khusus untukku. Terkadang aku cemas jika tiba-tiba kebiasaan ini diketahui teman-teman.

Karena tidak mengajar kelas jurusanku, waktu itu aku mengambil jurusan Usaha Perjalanan Wisata sedangkan beliau mengajar jurusan Usaha Perhotelan sering kali ia mengerjaiku untuk menulis di papan tulis ketika piket menggantikan guru yang tidak bisa mengajar kelasku.

Dengan begitu kami sering bertemu saat aku harus mengembalikan buku tersebut kepadanya. Tak jarang beliau sengaja bersembunyi agar seolah-olah aku yang lebih sering menginginkan pertemuan itu. 

Hal ini hanya sedikit dari banyak pengalaman unik sekaligus mengundang ribuan tanya hingga sampai pada masa aku lulus dan meninggalkan sekolah.

Komunikasi kami tak berhenti sampai di sini. Selepas lulus, pak guru berpostur tinggi tegap ini datang ke rumah dan meminta bantuanku mengerjakan buku pegangan guru seingatku buku tentang "Higiene dan Sanitasi" untuk kelas Perhotelan. Aktivitas ini membuatku menjadi sering mengunjungi sekolah untuk mengetiknya di laboratorium komputer sekolah.

Lagu
Lagu "More than Words" dirilis kembali oleh Westlife tahun 1999 | Dokumentasi pribadi

Tembakan Mengejutkan

Suatu ketika ia mengungkapkan perasaannya dengan cara yang unik karena ia tak mampu mengucapkannya secara langsung. Dengan alasan menemaninya mengunjungi mantan kepala SMA-nya dulu, ia membawaku mengelilingi kota Malang dari ujung ke ujung tanpa kejelasan tujuan.

Hingga akhirnya sampailah kami di rumah mantan kepala sekolahnya dulu, dan tanpa basa basi ia memperkenalkanku sebagai calon istrinya. Jantungku pun seperti mau meloncat, dan benar detak-detaknya meloncat ke raut mukaku hingga memerah.

Sepanjang jalan pulang kami sama-sama membisu seribu bahasa, hingga pak guru yang pemalu ini mengungkapkan dengan jujur perasaannya terhadapku. 

Kala itu aku belum bisa menerimanya dan memilih untuk jalan bareng dulu tanpa memutuskan untuk berpacaran. Aku pun masih membantu mengerjakan projek bukunya juga sesekali membantu tugas-tugas kuliahnya.

Lagu Kenangan yang Nestapa

Hari hari berlalu dengan cepat, hingga di tahun 1996 pak guru memutuskan untuk mengadu nasib ke Jakarta. Dengan beberapa teman seangkatanku ia berangkat meninggalkan kota Malang untuk bekerja di sebuah restoran ternama dan ia menjadi kepala chef di sana.

Kami pun akhirnya terpisah oleh jarak dan waktu. Setahun kemudian ia kembali ke Malang karena ibundanya berpulang. 

Sekali lagi melamarku sebagai kekasihnya dan mengajak aku turut ke Jakarta. Di sana ia sudah memiliki dua usaha kuliner di kawasan Taman Ismail Marzuki dan Kelapa Gading. Aku masih belum menjawab lamarannya namun mengiyakan ajakannya.

Selama dua minggu kami sering berkomunikasi kembali hingga suatu senja di atas balkon rumahnya, aku mendengarkan ia menyanyikan favoritku "More than Words" dengan begitu merdu. Ia bernyanyi dan aku yang mengiringinya dengan gitar. Aku merinding dan anganku mengangkasa.

Ia bernyanyi dengan penuh penghayatan dan membuatku luluh oleh pernyataan dan pertanyaan cintanya. 

Tak hanya itu, ia juga memberiku sekeping kaset album "Selamanya Cinta' milik Yana Julio penyanyi idolaku. Sepanjang waktu lagu-lagu mereka ini memenuhi isi kepala dan pikiranku yang masih gamang.

Kenangan masa SMA | Ilustrasi | Dokumentasi pribadi 1991
Kenangan masa SMA | Ilustrasi | Dokumentasi pribadi 1991

Pikiran melayang selama dua minggu hingga saatnya ia harus kembali ke Jakarta. Tiket kereta api untukku pun sudah dia siapkan untukku, namun dengan jahatnya aku tak jua sampai di stasiun kereta api hingga setahun kemudian yang kuterima adalah berita duka. 

Setelah tiga belas hari ia berpulang, kakak perempuannya datang memberitakan berita duka itu. 1 Mei 1998, sesaat sebelum kerusuhan di Jakarta ia menghembuskan nafas terakhirnya karena sebuah kecelakaan lalu lintas.

Aku seperti kehilangan sebagian dari nyawaku. Aku juga sangat sedih tidak dapat melihat wajahnya untuk terakhir kalinya. Kepiluan menghiasi seluruh kehidupanku setahun terakhir setelah kepergiannya.

Kepalaku sakit, dadaku sesak dan rasanya tak ingin lagi mendengar lagu Extreme dan lagu-lagu galau Yana Julio yang sangat populer waktu itu.

Tahun 1999 aku dikejutkan dengan kembali boomingnya lagu itu yang dirilis ulang oleh boy band Westlife. Shane Filan dan kawan-kawannya yang tampan mampu membawaku ke lautan rindu tak bertepi pada pemilik suara merdu yang pernah mengisi pikiranku. Wah, aku jadi alay yaaa... 

Menuliskannya kembali membangkitkan kepiluan dan kenestapaan. Sambil mendengarkan lagu "Gala Bunga Matahari" Sal Priadi, kembali aku menitikkan air mata sekalipun aku yakin ia sudah bahagia dan tak sakit lagi di alam abadinya.

Cinta Abadi tanpa Harus Memiliki

Dengan mengurai kembali lirik lagu "More than Words" ini lagi-lagi aku dihadapkan kenyataan dan menilai diriku ini kurang peka. Ia dengan begitu tulus menunjukkan cinta dengan tindakan-tindakan nyata, namun aku menanggapinya biasa-biasa saja.

Aku sadar bahwa perjalanan hidup harus terus berlanjut, dan segala peristiwa yang dialami suka maupun duka, manis ataupun pahit harus dijalani dengan penuh iman yang kuat. Semua merupakan takdir Tuhan Sang Empunya Hidup semata.

Ia pernah hadir dengan indah dan akan tetap indah dalam untaian doa-doa yang kulambungkan. Ia pernah hidup dengan cinta yang bukan hanya kata-kata semata, melainkan "more than words" ; lebih dari kata-kata.

Cinta tetap abadi tanpa harus memiliki... owh maaf aku kembali menitikkan air mata karena mendengar Westlife menyanyikannya untuk aku saat mengakhiri tulisan ini.

Untuk "Sebuah Nama", ucap syukur dan terima kasihku beribu padamu. Damai dan abadilah cintamu. Salam damai dan cinta! (Yy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun