Petikan lirik lagu ini merupakan gambaran kerinduanku mendapatkan jamahan kebaikan Tuhan dalam perjuangan hidup. Mungkin ini terlalu muluk-muluk, namun aku berharap keajaiban Tuhan dapat aku alami melalui berkat istimewa ini.
Aku merasa bahwa mimpi ini perlu diperjuangkan. Aku hanya sebagian orang yang mempunyai mimpi dan harapan yang sama, dan aku juga hanya salah satu dari sekian juta manusia yang berada di posisi kaum menengah cenderung marjinal, bahkan yang lebih tidak beruntung pun juga tidak sedikit.Â
Aku tidak menutup mata terhadap kondisi ini, dan dengan tetap berusaha memperhatikan mereka sesuai dengan kemampuanku. Aku hanya merasa bahwa aku jua anak-anakku mempunyai hak yang sama untuk dapat bersekolah di sekolah yang diharapkan.
Melalui coretan isi hati ini aku sedikit menggugah dan memantik refleksi bahwa siapa saja berhak mendapatkan pendidikan di sekolah yang diimpikannya.Â
Aku bersyukur dapat menghidupi keluargaku dengan iman dan pelayanan kepada Tuhan sejak usia dini hingga saat ini. Barisan Quote Bapa Paus Fransiskus di atas merupakan kalimat yang menginspirasi kehidupan keluarga kami.
Aku menulis surat ini sambil tak henti menangis, namun aku lebih menangis lagi ketika tulisan ini lolos 8 besar karya terbaik.Â
Tuhan sungguh baik.
Berkat Istimewa
Sekali lagi ini sungguh merupakan berkat istimewa untuk aku dan keluarga kecilku. Terima kasih pada Tuhan Sang Maha Baik, anak-anakku yang baik, sahabat, teman dan kerabatku yang sudah sangat baik kepadaku selama ini.
Melalui media ini pula kuucapkan limpah terima kasih kepada :
- Tim Majalah Rohani dan Utusan,Â
- Para Juri : Romo Sindhunata, SJ, Ibu Ayu Utami, dan Tim Majalah Rohani & Utusan
Amazing July!Â
Sebuah kisah yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sambil menunggu Majalah dan Bukunya terbit di bulan September nanti, kita lambungkan doa agar Bapa Paus Fransiskus diberikan kesehatan dan berkat-berkat istimewa sehingga dapat menginjak bumi Indonesia dengan kondisi yang baik dan prima. Salam damai selalu! (Yy)