Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah 13 Tahun

31 Mei 2024   09:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:18 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi - 2009)

“Jika engkau sungguh mencintai, engkau sungguh ingin mengabdi dan tidak hanya bekerja”- dr. Anna Dengel 

Kepalaku masih berdenyut-denyut ketika sopir travel dengan nada agak hati-hati membangunkanku yang tengah terlelap. Hari masih gelap. Kulirik arlojiku, masih subuh pukul 03.15 pagi.

“Mbak, sudah hampir sampai sekolahan. Ini sudah di depan Stadion Manahan”, Pak Sopir memberitahuku hati-hati.

18 November 2004, aku mulai petualangan baru di kota Yogyakarta setelah semalam aku transit dan beristirahat di Kota Surakarta. Cuaca yang sangat panas membuatku semakin berontak dengan kondisi ini bahkan aku tak dapat memejamkan mataku semalam suntuk. 

Kamarku di rumah studi para suster Ursulin komunitas Pandega Padma Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2004)
Kamarku di rumah studi para suster Ursulin komunitas Pandega Padma Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2004)

Aku sudah menyimpan kegalauan sejak kepala sekolah menunjuk aku untuk mengikuti magang perpustakaan ini. Aku pegawai administrasi mengapa memilih aku dan bukan pegawai perpustakaan yang dikirim? dan masih ribuan tanya lagi yang belum terjawab, bahkan hingga 13 tahun lamanya.

Bersama dua teman seperjuangan dari SMAK Regina Pacis Surakarta, Ibu Hanny dan Mbak Tanti kami menimba ilmu di Universitas Katolik Atma Jaya, tepatnya di Jl. Babarsari, Yogyakarta.

Bersama Sr. Yayah, OSU (Dokumentasi pribadi 2004)
Bersama Sr. Yayah, OSU (Dokumentasi pribadi 2004)

Hujan bulan November mengguyur deras menyambut kami sesampainya di wisma pendidikan suster Ursulin di jalan Kaliurang gang Pandega Padma, Yogyakarta. Kami disambut para Suster dan mbak Udi dengan penuh sukacita.

Dengan angkot yang langka dan lama kami menuju kampus setiap hari. Angkot lewat berselang satu jam, jika tak kebagian tempat duduk harus menunggu angkot berikutnya satu jam lagi. 

Kampus Universitas Atma Jaya Babarsari Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2014)
Kampus Universitas Atma Jaya Babarsari Yogyakarta (Dokumentasi pribadi 2014)

Alamaaaak, pernah suatu ketika kami lari pontang-panting karena terlambat dan tak ayal menjadi pusat perhatian para mahasiswa. Demi apakah?! Hiks

Banyak hal yang sama sekali tak aku mengerti tentang ilmu perpustakaan, aku datang tanpa bekal apa-apa. Pada tahap perkenalan aku banyak diam dan tak sekalipun bertanya. Aku tercenung ketika membaca rundown kegiatan selama 30 hari ke depan. 

Lagi-lagi… aku berasa ingin kembali ke Malang.

Proses Mencintai

Pembelajaran di awal sungguh terasa membosankan, namun dengan sekuat tenaga dan kemauan kuat yang terus kubangun lambat laun dapat kunikmati setiap materi-materi yang harus kuterima setiap hari. Aku berusaha menyukainya. Tiga pengajar yang ramah dan baik sangat banyak membantu tumbuh kembang ilmuku yang sungguh baru bagiku.

Mirota Kampus tempat penuh kenangan (Dokumentasi pribadi 2014)
Mirota Kampus tempat penuh kenangan (Dokumentasi pribadi 2014)

Masih terkenang kami dibuat tidak dapat tidur mengerjakan tugas klasifikasi buku yang diujikan Pak F.X. Purwadi. Kami berdua tertidur di lantai tanpa terasa dan berangkat berkejar-kejaran dengan waktu.

Jika kini minimarket seperti Alfamart dan Indomaret mudah ditemui, dulu kami hanya menemui Mirota Kampus yang menjadi tempat belanja favorit. Hampir setiap hari aku dan temanku, Tanti mengunjungi Mirota Kampus meski hanya duduk menyeruput teh botol selepas magang.

Setiap Sabtu aku sendirian, temanku pulang ke Surakarta. Kuhabiskan waktu untuk jalan-jalan ke toko buku dan ke kios buku Terban, sekali diajak Sr. Ratna, OSU menginap di Susteran Ursulin Maria Asumpta, Klaten. Jika tak kemana-mana aku menemani Sr. Yayah, OSU dan Sr. Ati, OSU mengajar anak Sekolah Minggu atau menemani mereka yang belajar bersama beberapa biarawan OCD.

Ilustrasi Bus jadul ASPADA (Sumber : screenshot YouTube Bus Tempo Doeloe Pemecah Kemacetan Kota Yogyakarta @Nurtantyo Wirawan 2014)
Ilustrasi Bus jadul ASPADA (Sumber : screenshot YouTube Bus Tempo Doeloe Pemecah Kemacetan Kota Yogyakarta @Nurtantyo Wirawan 2014)

Dicopet di Bus Jalur "H"

Masih lekat di ingatan ketika aku melawan tiga copet bus kota jalur “H”. Aku sudah curiga saat kudengar bunyi kresek-kresek yang khas ketika aku berdiri hendak turun di samping Rumah Sakit Panti Rapih. Kutoleh ke belakang, dua orang telah menguras isi kantong tasku. Kulihat ke bawah seorang tengah meraba kantong cargo bawahku dan kubiarkan. 

Tepat di titik berhenti yang pas kuinjak jarinya lalu aku lompat keluar bus, meliuk menyeberang dan masuk ke Rumah Sakit. Aku bersandar di pos sekuriti dan berusaha menenangkan diri tanpa menarik perhatian. 

Aku bergeser agak masuk dan duduk berbaur dengan banyak orang di sana. Ketika kurasa aman kukeluarkan ponselku Nokia 3350 yang sengaja kubungkus dengan lima kantong kresek. Dompetku di kantong samping yang juga kubungkus dengan lima kantong kresek. Tak hanya itu, semua kantong celana cargoku berisi kresek kosong, itulah mengapa aku terasa ketika tangan-tangan pencopet itu beraksi. Berbagi tips sederhana ya… hehehe.

Hingga akhirnya kutemukan passion-ku di tempat ini (Dokumentasi pribadi 2017)
Hingga akhirnya kutemukan passion-ku di tempat ini (Dokumentasi pribadi 2017)

Akhirnya Mencintai

Waktu berlalu, sempat kusesali ilmu yang kuperoleh selama satu bulan lebih di Yogyakarta tak dapat berkembang dan penuh arti di tempatku mengabdi. Bahkan yang kuterima adalah kata-kata yang sangat mengoyak hatiku, karena memang bukan bagian dari tanggung jawabku.

Awal tahun pelajaran 2017-2018 aku ditunjuk sebagai penanggung jawab perpustakaan karena pegawai perpustakaan akan memasuki masa purna bakti. Sebagai pegawai yang memegang teguh SERVIAM, aku selalu akan taat pada pimpinan dan menganggap semua adalah jalan yang telah Tuhan pilih sendiri.

Awal yang berat karena teknologi sudah berkembang pesat. Namun dengan niat yang tulus akhirnya aku mulai mencintai, bahkan daya kreativitas dan inovatifku berkembang tak terkendali. Aku mulai gila membaca dan gila menulis. 

Setelah 13 tahun… (Yy)

Buku antologi yang memuat kisah hidupku ini (Dokumentasi pribadi 2022)
Buku antologi yang memuat kisah hidupku ini (Dokumentasi pribadi 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun