Alamaaaak, pernah suatu ketika kami lari pontang-panting karena terlambat dan tak ayal menjadi pusat perhatian para mahasiswa. Demi apakah?! Hiks
Banyak hal yang sama sekali tak aku mengerti tentang ilmu perpustakaan, aku datang tanpa bekal apa-apa. Pada tahap perkenalan aku banyak diam dan tak sekalipun bertanya. Aku tercenung ketika membaca rundown kegiatan selama 30 hari ke depan.
Lagi-lagi… aku berasa ingin kembali ke Malang.
Proses Mencintai
Pembelajaran di awal sungguh terasa membosankan, namun dengan sekuat tenaga dan kemauan kuat yang terus kubangun lambat laun dapat kunikmati setiap materi-materi yang harus kuterima setiap hari. Aku berusaha menyukainya. Tiga pengajar yang ramah dan baik sangat banyak membantu tumbuh kembang ilmuku yang sungguh baru bagiku.
Masih terkenang kami dibuat tidak dapat tidur mengerjakan tugas klasifikasi buku yang diujikan Pak F.X. Purwadi. Kami berdua tertidur di lantai tanpa terasa dan berangkat berkejar-kejaran dengan waktu.
Jika kini minimarket seperti Alfamart dan Indomaret mudah ditemui, dulu kami hanya menemui Mirota Kampus yang menjadi tempat belanja favorit. Hampir setiap hari aku dan temanku, Tanti mengunjungi Mirota Kampus meski hanya duduk menyeruput teh botol selepas magang.
Setiap Sabtu aku sendirian, temanku pulang ke Surakarta. Kuhabiskan waktu untuk jalan-jalan ke toko buku dan ke kios buku Terban, sekali diajak Sr. Ratna, OSU menginap di Susteran Ursulin Maria Asumpta, Klaten. Jika tak kemana-mana aku menemani Sr. Yayah, OSU dan Sr. Ati, OSU mengajar anak Sekolah Minggu atau menemani mereka yang belajar bersama beberapa biarawan OCD.
Dicopet di Bus Jalur "H"
Masih lekat di ingatan ketika aku melawan tiga copet bus kota jalur “H”. Aku sudah curiga saat kudengar bunyi kresek-kresek yang khas ketika aku berdiri hendak turun di samping Rumah Sakit Panti Rapih. Kutoleh ke belakang, dua orang telah menguras isi kantong tasku. Kulihat ke bawah seorang tengah meraba kantong cargo bawahku dan kubiarkan.