Kekuatan data melebihi adanya gelar pameran. Pameran merupakan sebagian kecil dari proses pendokumentasian. Kekuatan yang besar adalah data dan gagasan yang ditampung sehingga menjadi induk yang mudah dicari dan tepat sasaran.
Sebuah kebanggaan, saya dapat terlibat dalam project ini meskipun saya masih baru bergabung dalam Komunitas Bolang Kompasiana.
Dalam even ini saya mendapat kepercayaan untuk menulis dua seniman; almarhum Mbah Yit (Suyitno) sang master lukisan palet dan pelukis aliran Dekoratif Kontemporer Sapto N. Ayu.
Menuju Kota Kreatif Dunia
Bapak Agung juga menyatakan bahwa saat ini Kota Malang sedang mengajukan sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO tahun 2025. Sebuah mimpi besar yang patut kita apresiasi, kita dukung dan sebisa mungkin turut terlibat di dalamnya.
Sangat Wow, sebab hal ini menurut saya sangat layak bagi Kota Malang yang sangat kaya dengan budaya dan segudang kreativitas. Berbagai kalangan baik tua, muda juga anak-anak sangat berpotensi untuk terus menciptakan kreativitas; baik sektor sejarah, budaya, kuliner dan gastronomi dan masih banyak lagi.
Sebuah hal yang tak kalah penting adalah terkoordinasi dan terdatanya seniman (dalam hal ini seniman seni rupa) kota Malang yang berjumlah 100 orang. Melalui even ini sebagai tahap awal 21 penulis yang terdaftar dan tergabung dalam Bolang Kompasiana diberikan kepercayaan menulis 30 perupa.
Tantangan dan kendala baik secara teknis maupun di lapangan pasti akan muncul seiring perjalanan gawe besar ini, namun dengan koordinasi dan komunikasi yang berlangsung terus menerus dipastikan akan membuahkan hasil yang membanggakan.
Tidak menutup kemungkinan hal ini akan berkelanjutan untuk menulis perupa-perupa yang lain juga seniman-seniman yang lain yang ada di kota Malang ini.
Lagi-lagi kekuatan datalah yang akan menggiring keberhasilan kegiatan ini. Dengan terdatanya seniman seni rupa di kota Malang ini maka penelusuran, kebutuhan dan kepentingan masing-masing pihak akan dapat terfasilitasi.