Cerita puisi hati pagi tadi,
tak terasa tiga puluh menit genta lonceng tlah berlalu
Terik mentari merasuk hingga ke ujung sepi,
mecarimu yang selalu menyelinap di kalbu
Mencarimu di antara celah pagi,
Menungumu di antara bisu malam,
masih saja hampa...
karna jarak semakin membentang
hingga kapan...
segenap penat penantian
meski sejatinya...
engkau sangat lihai menyelinap di hati
Sunyi sekali, Kekasih...
hanya genderang doa yang bertalu-talu
Meski rindu ini perih...
serbuan sembilunya menusuki kalbuÂ
Lapang dada dihina,
besar hati didusta,
Masih ada DIA, Kekasih
yang mau menyeduhkan kopi tanpa pamrih,
pagi tadi...
Menjelang Hari Puisi, 25 April 2024 (Yy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H