Sam WES menuturkan juga bahwa buku ini tidak hanya berisi tentang historis, dokumentasi dan arsip namun juga memuat tentang feature yang menceritakan Stadion Gajayana di masa mendatang.
Persembahan di Hari Buku Sedunia 2024
Hari ini, Selasa, 23 April 2024 merupakan peringatan Hari Buku Sedunia. Tahun ini tema yang diusung adalah “Read Your Way” atau dapat diartikan dengan “Bacalah Jalan Anda”.
Peringatan Hari Buku Sedunia mempunyai tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, dan tak kalah penting adalah merupakan penghormatan terhadap buku juga pada para penulis di seluruh penjuru dunia.
Hari Buku Sedunia (World Book Day) juga dikenal sebagai Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia (World Book and Copyright Day) atau Hari Buku Internasional diselenggarakan oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mendorong orang di seluruh dunia membaca lebih banyak buku dan mendukung hak cipta penulis.
Hari Buku Sedunia pertama kali diperingati pada 23 April tahun 1995 dan selanjutnya tiap tahun diperingati pada tanggal tersebut.
Mengapa dipilih tanggal 23 April? Tanggal 23 April dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap penulis-penulis besar dunia yang meninggal pada tanggal tersebut yakni William Shakespeare seorang penulis ternama Inggris yang meninggal pada 23 April 1616 dan Inca Garcilaso de la Vega seorang penulis dan sejarawan Peru yang meninggal pada 23 April 1616.
Selain sebagai kado HUT Kota Malang ke-110, lahirnya Buku Spektrum Edisi Khusus Satu Abad Stadion Gajayana Malang ini merupakan persembahan istimewa peringatan Hari Buku Sedunia.
Dengan apresiasi yang luar biasa oleh pemerintah Kota Malang maka lahirnya buku Spektrum ini merupakan bukti adanya geliat literasi yang masif dari para pegiat literasi di kota Malang. Benar-benar monumental di HUT Kota Malang sekaligus di Hari Buku Sedunia.
Ketua IKAPI Kota Malang, Gedeon Soerja menyampaikan bahwa dengan peluncuran Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana ini menandakan bahwa Pemerintah Daerah turut serta berperan aktif dalam memajukan ekosistem dunia literasi Kota Malang.
Harapannya tidak berhenti sampai di sini, sehingga budaya literasi terus berkembang dan turut menjadi budaya yang berkelanjutan hingga akhir zaman. Hasilnya berupa buku yang merupakan prasasti yang akan dikenang sepanjang hayat.