Selain berperan besar dalam suplai pembangkit listrik dan pengairan, Bendungan Lahor menjadi destinasi wisata yang menarik.Â
Tanpa memasuki area wisata dengan hanya membayar biaya retribusi (seperti tol) sebesar Rp 3.000,- saja kita dapat berswa foto atau mengambil momen indah di atas tembok bendungan yang dapat dilewati mobil ringan dan sepeda motor.
Sebelumnya hanya kendaraan pribadi saja yang boleh lewat, namun saat ini minibus travel antar-kota-antar-provinsi sudah bisa melintasinya. Spot umum dengan background alam yang eksotik sangat sayang untuk dilewatkan.
Sebagai destinasi wisata, di kawasan Bendungan Lahor menyediakan berbagai wahana hiburan. Terdapat area bermain anak, outbond, dan wisata mengendarai perahu motor berkeliling bendungan.Â
Bersantai di gazebo sambil menikmati ikan nila bakar, menu khas kuliner di sana juga sungguh terasa nikmat.Â
Ikan bakar yang bisa dinikmati di depot-depot aneka kuliner di pinggiran danau ini berasal dari ikan yang masih segar, diambil langsung dari keramba atau hasil pancingan di bendungan.
Bagi wisatawan yang ingin membeli ikan, terdapat beberapa penjual ikan segar yang harganya cukup terjangkau.
Upaya Menjaga Keberlangsungan Kehidupan
Seperti telah diulas sebelumnya, peran dan fungsi Bendungan Lahor ini sungguh besar dan penting bagi keberlangsungan kehidupan yakni sebagai penyedia air untuk PLTA, penyedia irigasi sawah dan lahan pertanian, pengendali banjir dan sendimentasi, serta pengembangan sektor budidaya perikanan darat.
Namun demikian upaya menjaga kondisi fisik bendungan dan lingkungan sekitarnya juga terus dilakukan secara terus menerus, sehingga tetap lestari dan tetap dapat berfungsi dengan baik.
Sebagai contoh adalah upaya Perum Jasa Tirta (PJT) I yang terus bersinergi dengan masyarakat melalui edukasi kepada masyarakat Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada di kawasan Bendungan Lahor dan Sutami. Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menjaga fisik dan lingkungan bendungan.Â