Air yang dibendung ini dapat dialirkan ke Bendungan Sutami (dulu bernama Karangkates) melalui sebuah terowongan berdiameter 3 meter sepanjang 822 meter yang dibangun bersamaan dengan dibangunnya bendungan ini.
Bendungan Lahor berada di sisi kanan  jalan raya utama Malang - Blitar dan berada di sisi Utara Bendungan Sutami. Bendungan ini merupakan salah satu dari dua bendungan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar, Jawa Timur.Â
Bendungan Lahor mulai dibangun pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1977, tiga tahun setelah Bendungan Karangkates atau Sutami diresmikan oleh Presiden Soeharto.  Pembangunan bendungan ini menelan biaya sebesar ¥ 11,712 milyar dan hingga kini kedua bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I dan untuk pengelolaan PLTA menjadi urusan PT Pembangkitan Jawa-Bali (UP Brantas).
Pada tahun 1977 tepatnya tanggal 12 November Bendungan Lahor diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Sutami bersamaan dengan peresmian Bendungan Wlingi dan perbaikan Kali Porong.Â
Empat tahun kemudian di tahun 1981, Bendungan Karangkates sendiri berubah menjadi Sutami sebagai penghargaan dan kenangan atas jasa Ir. Sutami.
Peran Penting Bendungan Lahor
Bendungan yang terletak di Jl. Bend. Lahor No.27, Ngreco, Karangkates, Kec. Sumberpucung ini mempunyai peran penting dalam upaya menjaga keberlangsungan kehidupan.Â
Bendungan ini memiliki beragam fungsi yang menunjang kehidupan ekosistem dan lingkungan sekitarnya. Peran dan fungsi bendungan ini antara lain adalah :
- Penyuplai air untuk unit III PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sutami. Bendungan ini menyuplai 1 pembangkit 3500 KWh (7.220 KWh/tahun), sedangkan Bendungan Sutami menyuplai 2 pembangkit 3500 KWh.Â
- Penyedia air irigasi untuk mengairi lahan pertanian seluas 1.100 hektar di musim kemarau.
- Pengendali banjir dan sendimentasi. Bendungan ini mempunyai kemampuan mengurangi debit banjir dari 790 m3 / detik menjadi hanya 150 m3/detik
- Tempat budidaya perikanan darat yang merupakan salah satu penyumbang perekonomian yang terbesar di Kabupaten Malang dalam bentuk Keramba Jaring Apung (KJA). Ikan-ikan yang dibudidaya ini ditampung di pasar ikan di dekat bendungan. Beberapa ikan yang dibudidaya seperti gurami, bandeng, mujaer, betik, tombro, bader dan wader pari.Â
- Tempat pariwisata dan area pemancingan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan memberdayakan UMKM setempat
- Sebagai sarana penelitian