Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke pabrik pengolahan porang di Madiun 19 Agustus 2021 silam menegaskan bahwa porang merupakan komoditi pengganti beras yang lebih sehat karena kadar gulanya sangat rendah.Â
Porang akan menjadi makanan sehat di masa mendatang mengingat porang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Mulai dari rendah kalori hingga bebas gula.
Manfaat Beras Porang
Beras porang masih sangat asing bagi masyarakat Indonesia. Padahal porang merupakan komoditas baru yang sangat kaya manfaat bagi kesehatan. Komoditi ekspor porang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan pengolah porang sekaligus bagi para petani porang.
Beras porang atau sering disebut juga dengan shirataki mempunyai banyak manfaat bagi jika dikonsumsi secara rutin. Manfaatnya antara lain adalah :
- Menurunkan kolesterol jahat (LDL) karena kandungan omega 3-nya yang tinggi dan dapat menaikkan kolesterol baik (HDL). Aman dikonsumsi oleh penderita jantung dan penyakit internis lainnya.
- Mencegah diabetes karena mempunyai kadar gula yang rendah. Beras porang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal karena indeks glikemiknya di bawah 51.
- Meredakan peradangan pada tubuh. Hal ini dikarenakan sifat dari antikoagulan dan antiinflamasi yang terkandung pada beras porang ini dapat mencegah penggumpalan arteri dan mengurangi hipertensi.
- Menambah serat yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan fungsi hati. Dengan demikian proses detoksifikasi atau pembuangan racun tubuh dapat berjalan dengan baik.
- Menjaga daya tahan tubuh karena proses pembuangan racun dapat berjalan dengan baik. Beras porang merupakan probiotik alami yang mampu melindungi kesehatan usus sehingga sistem imunitas tubuh lebih terjaga.
- Meningkatkan fungsi kognitif (memori dan konsentrasi) berkat kandungan nutrisi asam lemak omega-3, zinc, selenium, magnesium, dan fosfor yang terkandung dalam porang.
Serupa tapi Tak Sama Beras Porang dengan Beras Shirataki
Dalam alodokter.com dijelaskan bahwa beras porang dan beras shirataki memiliki perbedaan meskipun sama-sama memiliki warna yang cenderung putih bening dengan tekstur kenyal setelah direbus dan rasa yang agak tawar.
Beras porang dibuat dari akar tanaman porang yang merupakan tanaman asli nusantara dan banyak tumbuh di hutan-hutan pulau Jawa. Sedangkan beras shirataki diolah dari akar tanaman konjac atau konnyaku dengan nama latin Amorphophallus konjac.Â
Konjac merupakan tanaman asli dari Jepang yang saat ini juga telah banyak tumbuh di negara lain, seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Konjac dan porang merupakan tanaman umbi-umbian yang tergolong dalam spesies tanaman yang sama, yaitu Amorphophallus, dan masih masuk ke dalam famili Aracea. Dapat disimpulkan bahwa kedua beras tersebut terbuat dari tanaman dengan famili yang sama, tetapi spesiesnya berbeda.