Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asyik Menikmati Liburan Jangan Sampai Anak Jadi Korban Penculikan

24 Desember 2023   18:40 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:01 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak kadang lebih suka melakukan aktivitas sendiri | dok. pribadi 

Selain dari pada itu, saya juga tergiring untuk mengamati sembari turut mencari keberadaan anak hilang dengan ciri-ciri yang diumumkan tadi.

Salah Siapa?

Beberapa kasus terjadi karena murni kelalaian orang tua. Di saat orang tua lengah karena harus konsentrasi pada satu hal, si anak terlepas dari pantauan.

Namun tak sedikit juga karena anak di rentang usia 5 tahun ke atas atau sudah sekolah merasa dirinya mandiri dan tidak mau diawasi orang tuanya. 

Anak-anak kadang lebih suka melakukan aktivitas sendiri | dok. pribadi 
Anak-anak kadang lebih suka melakukan aktivitas sendiri | dok. pribadi 

Mereka masuk ke wahana-wahana tanpa pendampingan, atau hanya ditemani oleh kakaknya yang juga seringkali ceroboh dan lalai.

Kesempatan-kesempatan ini yang dipergunakan oleh oknum penculik. Melalui pendekatan persuasif atau bahkan juga dengan kekerasan anak-anak polos ini tak berdaya di tangan penculik yang pasti tidak bertindak sendirian. Mereka sebuah sindikat yang tak mudah juga diberantas begitu saja.

Dalam kasus ini, tidak ada pihak lain yang dapat disalahkan selain orang tua anak-anak itu sendiri. Kecuali anak-anak ini sudah dititipkan kepada pihak lain seperti guru, kerabat, teman atau siapa saja yang diberikan kepercayaan oleh orang tua.

Liburan momen yang tepat untuk bergembira bersama keluarga | dok. pribadi 
Liburan momen yang tepat untuk bergembira bersama keluarga | dok. pribadi 

Dan manakala hal ini terlanjur terjadi, salah menyalahkan sudah tidak perlu diperdebatkan karena yang diperlukan adalah solusi dengan aksi sebagai upaya menyelamatkan anak-anak yang terlanjur lepas dari pengawasan ini.

Tindakan Preventif

Sebagai tindakan pencegahan atau preventif untuk hal serius ini, sangat diperlukan tindakan, seperti:

  • Waspada penculikan anak di waktu liburan. Tak henti-henti orang tua atau yang dewasa bersikap waspada terhadap upaya kejahatan ini di mana saja.
  • Tidak melepaskan anak begitu saja tanpa pengawasan meskipun si anak memberontak. Minimal mengawal dari jarak tertentu.
  • Membekali anak untuk tidak mempercayai orang asing dan mengenalkan cara dan trik oknum yang mencurigakan.
  • Mengenakan pakaian yang khas yang pada anak agar mudah dikenali.
  • Mengajarkan pada anak untuk menghafal nama orang tua, alamat rumah atau jika memungkinkan nomor kontak orang tua. Hal ini penting jika anak ini tersesat di keramaian. Anak juga perlu diajarkan untuk menghubungi pihak obyek wisata seperti sekuriti, kantin, penjaga toilet atau OB yang paling dekat dengan posisinya saat itu.

Jika hal ini terlanjur terjadi maka kita perlu mencoba untuk tetap tenang dan segera melaporkan pada pihak obyek wisata (customer service) atau pihak berwajib. 

Pengawasan dan Gercep Upaya Penanganan dari Pihak Obyek Wisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun