Masih banyak lagi kekuatan budaya yang tumbuh di Kelurahan Bunulrejo ini yang hingga kini masih terus digali dan akan terus dikembangkan sehingga tidak lenyap ditelan zaman dan waktu.
Kampung-kampung wisata tematik ini terus dibina dan digerakkan terus menerus sehingga menjadi nafas dan “ruh” tanpa mengabaikan arus perkembangan teknologi. Bahkan justru harus bersinergi sehingga dapat berdenyut dan berkelanjutan.
Sebagai contoh konkrit dan dapat dilihat, dinikmati secara langsung adalah satu kampung yang mempunyai multi keunggulan yakni kampung RW 10. Selain mempunyai keunggulan sebagai kampung batik, kampung ini yang mempunyai lahan urban farming yang sudah berjalan sejak 2020.
Urban farming RW 10 ini dikenal dengan Rumah Sayur dan Toga Guyup Rukun dan dikelola oleh warga kampung RW 10. Bahkan sejak tahun 2023 bertambah fungsinya dengan adanya budidaya ikan lele yang telah mampu mendongkrak perekonomian warga kampung itu sendiri.
Selain sebagai Kampung Batik dan Kampung Sayur, kampung ini juga yang mempunyai Sanggar Seni Dalang dan Karawitan Wayang Kulit yang menjadikannya sebagai Kampung Wayang. Sebuah keunggulan yang layak dilestarikan.
Kolaborasi ketiga keunggulan di kampung RW 10 ini sudah menjadi aset Kelurahan Bunulrejo dan menjadi destinasi wisata edukasi bagi sekolah-sekolah dan obyek penelitian.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya