Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gereja Kayutangan Master Piece Kolonial Belanda di Kota Malang

12 Desember 2023   15:00 Diperbarui: 18 Desember 2023   09:27 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benda-benda ini disimpan oleh Pastor Arts, seorang Belanda merupakan ahli benda-benda bersejarah sejarah.

Dalam laman Kompas.id dijelaskan benda-benda tersebut antara lain adalah :

  • 7 Inskripsi (prasasti berbentuk buku), seperti Al-Qur'an dari Tunisia (1922), Babad Tanah Jawi dan buku-buku Jawa Kuno
  • 15 keropak (prasasti dari daun lontar)
  • 7 buah tamra (prasasti berbentuk lempeng tembaga) yang menurut ahli sejarah dikenal dengan Prasasti Cunggrang B.

Memelihara Toleransi Beragama

Setiap Hari Besar Islam, Gereja Kayutangan turut memfasilitasi umat muslim yang melaksanakan ibadah sholat Ied. Umat muslim yang meluber turut memenuhi halaman gereja. Gerbang terbuka lebar bagi umat yang hendak menjalankan sholat di halaman gereja ini.

Foto : Tempo.com
Foto : Tempo.com

Aktivitas tahunan seperti ini  sudah berlangsung lebih dari 25 tahun.  Tak hanya itu, pemimpin umat Katolik atau pastor paroki Kayutangan beserta seluruh komunitas dan beberapa umat menyalami jemaat muslim usai melaksanakan sholat. Saling berjabatan tangan, turut bersukacita di hari raya.

Indahnya kebersamaan (di depan gereja Kayutangan) | Foto : malangkota.co.id
Indahnya kebersamaan (di depan gereja Kayutangan) | Foto : malangkota.co.id

Terasa sejuk dan damai menyaksikan suasana seperti ini, di mana agama bukanlah sekat antar umat untuk menjalankan ibadahnya. Gereja hanyalah sarana, yang terpenting adalah hati setiap insan mengedepankan sikap toleransi dan membina kebersamaan sebagai sesama umat beragama di negeri yang tercinta ini. 

Salam toleransi! (Yy).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun