Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hampir Satu Setengah Abad Stasiun Malang

3 Agustus 2023   11:15 Diperbarui: 7 Agustus 2023   18:33 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto peron Stasiun Malang perdana yang menghadap Rampal | twitter @MalangTramway

Peta Gemeente Malang - Kaart van de stadsgemeente Malang K 08994 Java (standsplattegronden At/m M) | Foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma
Peta Gemeente Malang - Kaart van de stadsgemeente Malang K 08994 Java (standsplattegronden At/m M) | Foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma

Pemindahan Stasiun Malang baru dapat dilakukan pada tahun 1938 oleh Gemeente Malang dan 'Staatspoorwegen' (SS). Stasiun baru ini dibangun kurang lebih 100 meter selatan stasiun lama.

Dari segi tata ruang Kota Malang letaknya sangat strategis dengan berorientasi kepada alun-alun bunder (Alun Alun Tugu), sebuah lambang dari pusat Kota Malang yang baru (setelah tahun 1925). 

Jalan di depan stasiun tersebut rencananya akan dibangun suatu boulevard yang dinamakan Daendels Boulevard, namun hingga kini hal tersebut tidak pernah terealisasi.

Stasiun Malang bagian barat yang selesai dibangun pada tahun 1941 (Sumber: Malang Beeld van Een Stad) | heritage.kai.id
Stasiun Malang bagian barat yang selesai dibangun pada tahun 1941 (Sumber: Malang Beeld van Een Stad) | heritage.kai.id

Stasiun yang menghadap ke barat ini diresmikan pada 25 Februari 1941. Merupakan karya arsitek W.J. van der Erb seorang kepala teknisi SS dari Landsgebouwendienst, Dinas Layanan Gedung Nasional yang desainnya dibantu oleh Frits Planten dari AIA-Sitsen en Louzada Soerabaja.

Stasiun Malang kini | Dokumentasi pribadi
Stasiun Malang kini | Dokumentasi pribadi

Desain bangunan stasiun ini bergaya monoque, desain arsitektur modern stasiun khas Eropa. Stasiun ini memiliki peron tinggi yang terhubung dengan terowongan bawah tanah sebagai akses pejalan kaki.

Pembangunannya dirancang ketika ada desas-desus perang, sehingga pada terowongan dibuat pintu berbahan baja tebal. Pembuatan pintu ini dimaksudkan agar terowongan dapat digunakan sebagai tempat perlindungan ancaman bom.

Bagian atap tiga peronnya terbuat dari beton modern sebagai salah satu bentuk perlindungan. Kanopi di Stasiun Malang tersebut menunjukkan betapa kuat dengan kemiripan pada kanopi paska perang yang di bangun di Rotterdam CS.

Pemandangan jalur kereta api dari Viaduct Klodjen Lor (Klodjen Lorstraat, 1940) | foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma
Pemandangan jalur kereta api dari Viaduct Klodjen Lor (Klodjen Lorstraat, 1940) | foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun