Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Siu Mie, Menu Wajib Perayaan Imlek

17 Januari 2023   11:15 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:00 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siu Mie atau juga dikenal dengan Mi Panjang Umur, menu wajib yang selalu ada saat perayaan Imlek. Sumber: Shutterstock/Natalia Lisovskaya via Kompas.com

Bumbu :

7 siung bawang putih (geprek cincang)
1 sdt lada bubuk
5 biji cabe (opsional , bagi yang suka pedas)
4 sdm minyak wijen
2 sdm saus tiram
3 sdm kecap asin
2 sdm kecap manis
1 sdm kaldu bubuk (jamur atau daging)
Air secukupnya
Garam secukupnya
Minyak sayur secukupnya

Cara Membuat

  • Rebus mie dengan air yang ditetesi sedikit minyak agar tidak lengket. Rebus hingga matang, sebisanya tidak terlalu matang agar tidak mudah terputus. Tiriskan, lalu aduk dengan kecap manis, kecap asin dan saus tiram hingga merata.
  • Rebus telur puyuh, kupas bersih setelah matang
  • Iris sayuran sesuai selera
  • Haluskan bawang putih, garam dan lada lalu tumis hingga harum dengan sedikit minyak. Masukkan irisan sayuran tambah sedikit air hingga setengah matang.
  • Masukkan potongan daging ayam dan udang, masak hingga berubah warna lalu masukkan telur puyuh dan bakso, aduk merata hingga matang.
  • Masukkan kaldu bubuk (bisa kaldu jamur atau kaldu daging sapi atau ayam) aduk hingga meresap lalu berikutnya masukkan mie ditambah dengan irisan kucai dan daun bawang.
  • Aduk dan campur rata sebentar, tes rasa lalu angkat.
  • Siap disajikan dengan ditaburi bawang merah goreng (opsional)

Hmmm… walaupun pada dasarnya sama dengan olahan mie atau bakmie biasanya, olahan Siu Mie ini jika kita santap dengan mengikuti tradisi Tionghoa pasti akan terasa bedanya.

Siu Mie bisa kita olah dan masak ketika perayaan ulang tahun anggota keluarga kita dan dapat kita santap sambil mengucapkan doa permohonan serta diupayakan untuk tidak menggigit atau memutus mie tersebut. 

Tetapi perlu keyakinan yang kuat loh yaaa… dan ini bukan mewajibkan, semua kembali kepada diri kita masing-masing.

Yang terpenting, dengan ini kita dapat memperoleh pengetahuan budaya atau tradisi masyarakat Tionghoa tanpa mengurangi segala hormat dan toleransi dalam konsep hidup bernegara dan bermasyarakat. 

Setiap tradisi serta budaya ini merupakan sebuah kekayaan tak ternilai yang sangat perlu untuk kita lestarikan dan banggakan hingga generasi yang akan datang. Salam persahabatan dan cinta! (Yy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun