Oleh karena itu, ketika memasak Siu Mie sangat disarankan untuk menggunakan mie dengan tekstur yang baik yakni lebih tebal dan kenyal sehingga tidak mudah terputus ketika diolah. Saya lebih suka mengunakan lo mie atau spaghetti.
Cara Memakan Siu Mie
Seperti telah diulas dalam filosofi Siu Mie sebelumnya bahwa memakan Siu Mie sangat diharuskan untuk tidak menggigit atau memutus mie tersebut, karena adanya sebuah keyakinan bahwa jika mie dikonsumsi tidak putus maka umur dan rezeki pun tidak akan terputus dan tanpa henti.Â
Sangat disarankan untuk memakan mie ini dengan sumpit agar lebih mudah dan mie pun jadi tidak mudah putus.
Tradisi menyantap Siu Mie bersama keluarga ini sendiri merupakan sebuah kerinduan bagi masyarakat Tionghoa yang hanya dapat dilakukan ketika merayakan ulang tahun dan hari raya.Â
Maka ketika kita menyantap Siu Mie, kita melakukannya sembari menyampaikan ujud, doa dan harapan kebaikan bagi kita dan cita-cita kita ke depan.
Cara Memasak Siu Mie
Saya tidak hanya sekedar turut menyantap dan menikmati Siu Mie ketika perayaan Imlek dan perayaan dalam tradisi Tionghoa saja, melainkan juga mengadaptasinya dalam merayakan ulang tahun bagi keluarga saya.Â
Siu Mie merupakan hidangan yang juga tak pernah kami lewatkan saat ada anggota keluarga berulang tahun.
Melalui tulisan ini saya ingin membagikan resep sederhana Siu Mie yang biasa saya buat dalam keluarga saya selama ini. Kita simak yuk…
Bahan-bahan :
500 gram mie kuning atau lo mie atau bisa juga pakai spaghetti (lebih tebal)
150 gram dada ayam potong dadu atau sesuai selera (opsional)
150 gram udang kupas
5-7 butir bakso iris sesuai selera
15 butir telur puyuh
Kol secukupnya
Sawi daging atau saawi biasa secukupnya
Wortel secukupnya
Kucai secukupnya
Taoge secukupnya
Daun bawang secukupnya