Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ibuku Seorang Malaikat Tanpa Sayap

22 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:48 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa mudanya bergelut dengan dunia seni wayang orang. Ibuku seorang penari wayang orang dan kadang sebagai sinden ketika kakek mendalang dalam pertunjukan wayang kulit. Sekalipun kini suaranya tak seindah dulu, namun jelas nampak Ibu dulu senang pula bernyanyi. Hal ini menurun padaku dan kedua putriku. 

Foto kenangan Ibu dan Kakak tiriku Hj. Tuti Darno (Juni 2019) | Dok. Pribadi 
Foto kenangan Ibu dan Kakak tiriku Hj. Tuti Darno (Juni 2019) | Dok. Pribadi 

Aku Anak Semata Wayang

Demi mempertahankan keberadaanku, ibu berjuang hebat setelah dua kakakku harus gugur sebelum cukup umur untuk dilahirkan. Segala upaya Ibuku lakukan agar aku dapat bertahan dalam kandungannya dan terlahir sempurna. Kandungan ibuku sangat lemah. Melalui kisah yang acap kali ibu ceritakan, ibu berjuang sekuat tenaga agar aku tidak bernasib seperti kedua kakakku.

Foto kenangan Natal 2019 | Dok. Pribadi 
Foto kenangan Natal 2019 | Dok. Pribadi 

Seorang dokter kandungan yang terkenal bagus bernama Mamahit telah sangat berjasa pada keberhasilan kandungan ibuku. Aku terlahir sempurna. Ibu berkata dan berkaca-kaca dan tak henti selalu bersyukur karena waktu itu beberapa kali ibu merasa seperti nyaris keguguran lagi. 


Setiap kali mendengar kisah ini aku selalu tak sanggup menahan air mata. Hal ini yang membuat aku selalu merasa bersyukur, dan menganggap beliau sebagai seorang malaikat dalam hidupku.

Tak Pernah Berubah

Tidak ada yang berubah dari diri ibuku meskipun fisiknya telah nampak semakin menua dan lemah. Ibu dengan ikhlas dan rela merawat ketiga anakku sejak lahir hingga mulai beranjak dewasa. Kegemarannya memasak pun tak dapat diragukan lagi, walaupun terkadang ada yang terlupa; kadang keasinan kadang tidak berasa. Bagi kami wajar-wajar saja.

Ibu sedang membuat jamu herbal | Dok. Pribadi 
Ibu sedang membuat jamu herbal | Dok. Pribadi 

Setiap hari ada saja yang dibuatnya, selain rutin membuat jamu olahan dari rimpang herbal. Kue tradisional dari singkong, ketela, pisang atau apa saja selalu terhidang di meja makan. Ibu selalu marah jika kularang memasak karena tenaganya yang mulai lemah. Ia tidak mau dianggap tidak bisa apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun