Mohon tunggu...
YWAM_JP NEWS
YWAM_JP NEWS Mohon Tunggu... Mahasiswa - YW Al Muhajirien Jakapermai

YWAM_JP NEWS adalah blog Bidang Sekretariat Yayasan Waqaf (YW) Al Muhajirien Jakapermai, yang mengelola Sekolah-sekolah Islam Al Azhar di wilayah Jakapermai, Kemang Pratama, Kota Bekasi, dan Grand Wisata, Kabupaten Bekasi. Blog ini berisi tentang kegiatan-kegiatan sekolah yang dikelola yayasan ini, serta tulisan lepas lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyadari Pentingnya 'Learning to Be' pada Peserta Didik

3 Agustus 2023   15:28 Diperbarui: 3 Agustus 2023   15:32 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi (Kepala SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama, bersama Guru Terbaik)

Oleh. Muhammad Eko Purwanto

Pada tulisan sebelumnya berjudul, Mendalami Konsepsi 'Learning to Know' Pada Peserta Didik, saya mengatakan bahwa Learning to Know, Learning to Do, Learning to Be, dan Learning to Live Together merupakan empat pilar pendidikan yang penting dalam memajukan peserta didik secara holistik. Konsepsi tersebut saling melengkapi dan bersinergi membentuk individu yang berprestasi dan mampu menjalani kehidupan yang harmonis dalam masyarakat. Berikut ini beberapa argumen dari masing-masing pilar tersebut :

  • Learning to Know (Belajar untuk Mengetahui). Saat peserta didik belajar untuk mengetahui, mereka diberikan akses ke informasi, pembelajaran yang komprehensif, dan kemampuan berpikir kritis. Ini memberi mereka fondasi pengetahuan yang kuat dalam berbagai disiplin ilmu dan memungkinkan peserta didik dapat memahami dunia dengan lebih baik. Learning to Know memberikan peserta didik landasan intelektual yang penting untuk kemajuan peserta didik dalam karir maupun kehidupan pribadinya.
  • Learning to Do (Belajar untuk Melakukan). Konsepsi ini melibatkan pengembangan keterampilan praktis dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam praktik, seperti: pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan pengalaman nyata. Dalam Learning to Do, peserta didik belajar mengembangkan keterampilan, seperti: pemecahan masalah, kreativitas, kerja tim, dan keterampilan kerja lainnya. Keterampilan ini sangat essensial dalam menghadapi tantangan di tempat kerja dan memberi peserta didik keunggulan kompetitif dalam karir mereka.
  • Learning to Be (Belajar untuk Menjadi). Konsepsi ini melibatkan pengembangan karakter dan kepribadian peserta didik. Pemahaman yang lebih dalam tentang diri peserta didik itu sendiri, nilai-nilai, minat, dan tujuan hidup mereka. Learning to Be membantu peserta didik menemukan identitas mereka, membangun sikap yang positif dan tangguh, serta mengembangkan kesadaran diri dan empati. Hal ini penting dalam membentuk individu yang memiliki integritas, kepercayaan diri, dan kesiapan untuk terus belajar dan berkembang.
  • Learning to Live Together (Belajar untuk Hidup Bersama). Konsepsi ini melibatkan pemahaman dan praktik dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat multikultural. Peserta didik belajar menghormati dan menghargai perbedaan, mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif, dan belajar bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Learning to Live Together mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab, pluralis, dan berkontribusi pada masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Dengan mensinergikan keempat pilar diatas, peserta didik dapat memiliki pengetahuan yang kuat, keterampilan yang relevan, karakter yang baik, dan kemampuan untuk hidup harmonis dalam masyarakat. Hal ini memberi mereka landasan yang kokoh untuk sukses dalam kehidupan dan berperan aktif dalam membentuk masa depan yang lebih baik. Integrasi dari Learning to Know, Learning to Do, Learning to Be, dan Learning to Live Together merupakan perpaduan yang holistik guna memajukan peserta didik, mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia dengan percaya diri dan menjadi warga yang berkontribusi positif.

Konsep Learning to Be

Proses pendidikan tidak hanya berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan penerimaan diri sebagai individu yang unik. Salah satu konsep yang relevan dalam konteks ini adalah "Learning to Be" yang memiliki hakekat dan makna yang mendalam bagi peserta didik.

Learning to Be melibatkan pengembangan diri secara komprehensif. Pendidikan bukan hanya sekadar memasukkan informasi ke dalam otak, tetapi juga mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang siapa diri kita, mengenal kemampuan, minat, dan nilai-nilai yang kita miliki. Konsep Learning to Be mengajarkan peserta didik untuk menjadi individu yang berpikiran terbuka, siap berkembang, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Ini melibatkan pemahaman tentang keunikan diri dan pengembangan potensi yang ada.

Selain itu, konsepsi tentang Learning to Be membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bukan hanya tentang prestasi akademik, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi tantangan dalam interaksi sosial, mengatur emosi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan belajar menjadi seorang individu yang baik, peserta didik dapat membangun hubungan yang sehat dan merasa diterima di dalam masyarakat.

Makna konsep Learning to Be terletak pada pengertian akan tanggung jawab kita terhadap diri sendiri dan lingkungan di sekitar kita. Pendidikan mengajarkan kita tentang nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan keadilan. Melalui proses pembelajaran ini, peserta didik dapat menyadari bahwa perbedaan adalah keniscayaan dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Ini memungkinkan mereka untuk menghormati dan menerima orang lain seperti apa adanya, serta bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.

Selanjutnya, konsepsi Learning to Be berkaitan dengan pengembangan potensi diri dan pencapaian tujuan hidup. Setiap individu memiliki karunia, bakat, dan minat yang berbeda. Pendidikan yang efektif adalah yang memfasilitasi penjelajahan peserta didik terhadap minat dan bakat mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka seoptimal mungkin. Melalui Learning to Be, peserta didik belajar untuk mengejar impian mereka dengan tekad dan dedikasi.

Jadi, konsep Learning to Be hakekatnya adalah pengembangan diri secara komprehensif, pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial dan emosional, serta pengenalan terhadap tanggung jawab pribadi dan masyarakat. Dengan memahami hakekat dan makna ini, maja kita dapat memaksimalkan potensi peserta didik, mempersiapkan mereka untuk menghadapi hidup dengan percaya diri, dan mendorong mereka untuk menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun