Disiplin dan SOP harus ditegakkan dengan adil dan konsisten. Pelanggaran disiplin atau kegagalan untuk mengikuti SOP harus ditindaklanjuti dengan sanksi yang sesuai, seperti: teguran lisan atau tertulis, penundaan kenaikan pangkat, atau bahkan pemecatan jika diperlukan. Ini akan memberikan sinyal yang jelas bahwa pelanggaran terhadap tatanan dan prosedur tidak akan ditoleransi.
Selain sanksi, pengakuan dan penghargaan juga harus diberikan kepada anggota Satpam sekolah yang patuh dan berkinerja baik. Apresiasi seperti pujian, penghargaan, atau promosi akan memberikan motivasi tambahan kepada anggota Satpam sekolah, untuk terus menjaga disiplin dan bekerja sesuai dengan SOP.
Konstruksi Koordinasi
Satuan pengamanan (Satpam) sekolah merupakan unsur penting dalam menjaga Pengamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah, guna memastikan efektivitas mereka dalam menjalankan tugas tersebut, maka koordinasi yang baik antar  anggota Satpam dengan sekolah sangatlah penting.
Salah satu langkah penting dalam konstruksi koordinasi adalah pembuatan struktur hierarki dan peran yang jelas dalam Satpam sekolah. Setiap anggota Satpam sekolah harus mengetahui tugas dan tanggung jawab mereka dengan jelas. Struktur hierarki yang jelas akan memudahkan komunikasi dan koordinasi antara anggota. Menetapkan peran dan tanggung jawab yang jelas juga penting untuk memastikan bahwa semua area pengamanan sekolah terkelola dengan baik.
Pengaturan pertemuan rutin, juga perlu dilakukan untuk memperkuat konstruksi koordinasi, kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap dua minggu, melalui kegiatan Olah Raga bersama. Pertemuan ini dapat dilakukan dengan teknik diskusi, membagikan informasi penting, dan merencanakan tindakan pengamanan yang diperlukan. Pertemuan rutin ini juga memberikan kesempatan bagi anggota Satpam sekolah saling berbagi pengalaman, belajar satu sama lain, dan memperkuat hubungan kerja tim.
Selain pertemuan rutin, adanya sistem komunikasi yang efektif juga harus diperhatikan. Satpam sekolah harus memiliki saluran komunikasi internal yang memadai, seperti: radio atau walkie-talkie, yang memungkinkan anggota Satpam sekolah dapat berkomunikasi secara langsung dalam situasi darurat atau perlu koordinasi cepat. Selain itu, penggunaan teknologi modern seperti: aplikasi pesan berbasis grup, juga dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan komunikasi.
Berikutnya, terkait dengan komunikasi internal, kolaborasi dan koordinasi dengan pihak lain di sekolah sangat penting. Anggota Satpam Sekolah yang bertugas atau Komandan Regu (Danru) semestinya diajak terlibat dalam pertemuan rutin dengan pihak sekolah, guru, dan pihak administrasi lainnya, untuk berdiskusi tentang masalah pengamanan, evaluasi kebijakan, serta merencanakan tindakan-tindakan pengamanan yang diperlukan.
Selain komunikasi dan koordinasi internal, hubungan dan kerjasama dengan pihak kepolisian juga perlu diperkuat. Membangun jaringan dengan kepolisian setempat dapat memberikan manfaat besar dalam hal berbagi informasi intelijen pengamanan, pelatihan bersama, atau penanganan situasi darurat yang membutuhkan intervensi polisi. Kerjasama ini dapat meningkatkan respon dan efektivitas anggota Satpam, dalam menjaga pengamanan sekolah.
Sehingga, upaya membangun koordinasi yang kuat, evaluasi dan pembaruan terus-menerus perlu dilakukan. Anggota Satpam Sekolah perlu mengevaluasi kinerja mereka secara berkala, mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Pembelajaran terus-menerus dan penyesuaian terhadap perubahan kebijakan atau keadaan pengamanan akan memastikan bahwa anggota Satpam Sekolah tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Berwawasan Holistik dan Sistemik