Lee berpendapat jika dirinya bisa membuktikan "kebohongan" ini, maka kekristenan akan ambruk dan, tentu saja, kehidupan pernikahannya akan terselamatkan.Â
Lee melakukan serangkaian investigasi untuk membuktikan bahwa Yesus tidak pernah bangkit dari kematian. Dia berpendapat bahwa Yesus sebenarnya tidak mati sewaktu disalibkan, melainkan pingsan. Hal ini untuk menjelaskan kenapa kubur Yesus dalam keadaan kosong.
Lee menemui semua pakar dari berbagai bidang ilmu untuk mendukung pendapatnya.Â
Dimulai dengan menemui seorang ahli sejarah Kristen untuk mempelajari kekristenan awal, kemudian dilanjutkan dengan menemui seorang pastor Katolik yang juga seorang arkeologi untuk mempelajari bukti otentik tulisan-tulisan yang membuktikan kebenaran Alkitab, hingga menemui seorang pakar psikologi yang alih-alih memberikan jawaban yang memuaskan, malah mengusik kepahitan hidupnya.
Proses investigasi Lee yang sangat ilmiah ini sangat menarik untuk diikuti, terlebih banyak momen-momen menyentuh yang menghiasi sepanjang film.Â
Hasil-hasil investigasinya yang tak terduga, memberikan fakta-fakta unik dan menarik tentang kematian dan kebangkitan Yesus, serta kebenaran-kebenaran ilmiah yang menguatkan cerita Alkitab, yang pada akhirnya membuat Lee mengangkat bendera putih dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
***
Film yang diarahkan oleh Jon Gunn (sutradara spesialis film drama) ini sudah dirilis secara terbatas pada 7 April 2017 yang lalu di bioskop-bioskop Amerika.Â
Di Indonesia sendiri, film ini kemungkinan tidak akan tayang di bioskop, namun bisa diakses lewat DVD dan konten digital streaming.Biasanya film seperti ini juga akan tayang di lingkungan gereja seperti halnya film "The Passion of the Christ" (2004) yang rutin ditayangkan setiap masa prapaskah.
Tambahan:
Film ini memiliki kualitas yang cukup baik dalam segala aspek, dibuktikan dengan perolehan skor 5,8 Â dari IMDB dan 55% (lebih banyak tomat segar dibandingkan tomat busuk) dari Rotten Tomatoes.